When Rama went to the forest with Sita, one day He told her: "Bhujatha! In this world, there are no greater adorable deities than one's mother and father. When one has with him his loving mother, who cares for him continually and fosters his well-being, without adoring her as Divine, how can a man contemplate on a Being that is subtle and beyond his daily experience? The Divine transcends all human understanding. How can this be recognised? People who cannot comprehend the hearts of parents who are close to them, whose love they experience in daily life, how can they comprehend the Absolute, which the Upanishads declare is beyond the reach of speech and the mind? Hence, the injunction - ‘Mother and Father should be Adored as Divine’. It was my foremost duty to carry out the will of My father.”
Ketika Sri Rama pergi ke hutan dengan Sita, pada suatu hari Sri Rama berkata kepada Sita: "Bhujatha! Di dunia ini, tidak ada Tuhan yang lebih hebat daripada ibu dan ayah seseorang. Ketika seseorang memiliki ibu yang penyayang bersamanya, yang merawatnya secara terus menerus dan membantu perkembangan kesejahteraan dirinya, tanpa memuliakannya sebagai Tuhan, bagaimana seseorang dapat memusatkan pikiran pada Tuhan yang halus dan melampaui pengalaman setiap harinya? Tuhan melampaui semua pemahaman manusia. Bagaimana hal ini bisa dipahami? Mereka yang tidak bisa memahami hati orang tua yang dekat dengan mereka, yang mana kasihnya mereka alami setiap hari, bagaimana mereka bisa memahami Tuhan yang bersifat Absolut, yang dinyatakan oleh Upanishad berada di luar jangkaun perkataan dan pikiran? Oleh karena itu, perintah - ‘Ibu dan Ayah seharusnya dimuliakan sebagai Tuhan’. Ini merupakan kewajiban utama-Ku untuk menjalankan kehendak ayah-Ku.” (Divine Discourse, Apr 26, 1993)
-BABA