Sunday, July 15, 2012

Thought for the Day - 12th - 14th July 2012


Date: Thursday, July 12, 2012
THOUGHT FOR THE DAY
Some materialists (Charvakas) argue that a bird in hand is worth two in the bush. They say that the pleasure you have now should not be given up in the hope of something promised, if and when the pleasure you have is given up. But the happiness of renunciation can be enjoyed here and now, and is much more sustaining and inspiring than the happiness derived from grabbing and attachment. In addition, in being the master of your senses rather than being its slave, there is a certain joy. Discover the fountain of joy present within you. It is a never failing, ever full, ever cool fountain, for it arises from God.

Kelompok orang materialis (Charvakas) berpendapat bahwa seekor burung (yang sudah berhasil di tangkap) yang berada di genggaman tangan adalah jauh lebih berharga dibandingkan dua ekor burung yang sedang ada di semak-belukar. (Dengan analogi ini) mereka mengatakan bahwa kenikmatan/kesenangan yang sudah kita peroleh sekarang tidaklah boleh dilepaskan begitu saja sebagai barter untuk sesuatu yang dijanjikan. Namun, (ketahuilah bahwa) kebahagiaan yang bakal engkau peroleh dari tindakan melepaskan diri (dari keterikatan) justru bisa dinikmati saat ini juga, dan kesenangan itu bahkan jauh lebih bertahan lama dan memberi inspirasi dibandingkan kenikmatan yang engkau peroleh dengan cara terikat dan melekat (kepada dunia materi). Di samping itu, apabila engkau sanggup untuk menjadi ‘tuan’ atas panca-inderamu (dan bukan menjadi ‘budak’-nya), maka itu merupakan kesenangan tersendiri pula. Temukanlah ‘mata-air’ kebahagiaan yang ada di dalam dirimu. Kebahagiaan itu tidak akan luntur, senantiasa penuh dan bagaikan pancaran air yang menyejukkan, sebab ia bersumber dari Tuhan sendiri.
-BABA

Date: Friday, July 13, 2012
THOUGHT FOR THE DAY
You fill your days with unremitting labour, immersed in perpetual anxiety and worry, you are busy beyond description, with no time to silently contemplate God’s handiwork. You are troubled by strange inexplicable misgivings and run helter-skelter after hollow comforts, blinded by hate and greed. Caught in this toil and turmoil, you sometimes lose the knowledge of the anchor that will save you - disciplining of the mind. Start this spiritual discipline as early as possible in life, do not postpone it any further. For, no one knows when the span of life will be brought to a close. Reflect on it. Knock and the doors of Grace will open. Open the door, the Sun’s rays waiting outside your door will flow silently in and flood your room with love and light.

Engkau mengisi hari-harimu dengan bekerja tiada henti, terus-menerus tenggelam dalam perasaan cemas dan khawatir, engkau sibuk tak terkira, bahkan tiada waktu untuk merenungkan karya Tuhan. Engkau diliputi oleh perasaan was-was dan bergerak kesana-kemari (pontang-panting) dipenuhi dengan kenyamanan palsu, dibutakan oleh kebencian dan keserakahan. Terperangkap pada kekacauan tersebut, engkau kehilangan pengetahuan akan dimana tempat berlabuh yang akan menyelamatkanmu, oleh karena itu, engkau hendaknya  mendisiplinkan pikiranmu. Mulailah disiplin spiritual ini sedini mungkin, jangan menundanya lagi. Sebab, tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan rentang kehidupan ini akan ditutup. Ketuklah dan pintu berkat Tuhan akan terbuka. Bukalah pintu sehingga sinar matahari yang telah menunggu di luar pintu akan masuk perlahan dan membanjiri kamarmu dengan cinta-kasih dan cahaya.
-BABA

Date: Saturday, July 14, 2012
THOUGHT FOR THE DAY
What in reality is this body? It is but the Atma (soul) encased in five Koshas or sheaths – Annamaya (sheath composed of food), Pranamaya (sheath composed of vitality), Manomaya (one composed of thought), Vijnanamaya (sheath of intelligence), and Aanandamaya (sheath of bliss). By understanding this truth and contemplating over it, one attains discrimination to recede from these sheaths to the inner, more real core. Thus, step by step, a spiritual aspirant abandons one sheath after another and is able to dissolve away all of them, to achieve the knowledge of his unity with Brahmam (Divinity).

Apa sesungguhnya badan jasmani ini? Badan ini tidak lain adalah Atma (jiwa) yang terbungkus dalam lima Koshas - Annamaya (lapisan yang menyelubungi atma yang tersusun dari makanan), Pranamaya (lapisan yang menyelubungi atma yang tersusun dari vitalitas), Manomaya (pikiran yang masih menyelubungi atma), Vijnanamaya (selubung kecerdasan), dan Aanandamaya (selubung kebahagiaan). Dengan memahami kebenaran ini dan merenungkannya, seseorang bisa mencapai diskriminasi untuk kembali dari lapisan penyusun ini menuju ke bagian inti yang sesungguhnya. Dengan demikian, secara bertahap, seorang pencari spiritual meninggalkan satu demi satu lapisan yang menyelubungi atma tersebut dan mampu melarutkan semuanya, untuk mencapai kesatuan dengan Brahmam (Divinity).
-BABA

No comments: