To have the mind fixed on God in one’s final moments, is not something that can be accomplished easily. It presupposes long training, and certain accomplishments. This is referred to as Purva samskara. The mind should have gone through a certain course of rigorous discipline. That alone is not enough; the mind must discard all other thoughts as low and inferior, even as defiling. This disgust towards all other objects should grow in strength. When these two – disciplining of the mind and an attitude of detachment to all other thoughts are present, concentration on the Divine will certainly emerge and be steady during the last moments.
Memiliki pikiran yang tertuju pada Tuhan di saat-saat
terakhir kehidupan, bukanlah sesuatu yang dapat dicapai dengan mudah, serta memerlukan
latihan yang panjang. Ini disebut sebagai Purva samskara. Pikiran harus
melalui suatu disiplin tertentu yang ketat. Itu saja tidak cukup, pikiran harus
membuang semua pikiran-pikiran lainnya yang rendah dan tidak bermutu, serta
hal-hal lain yang dapat mencemari pikiran, dan hendaknya dikembangkan sikap
ketidakterikatan pada objek-objek duniawi. Bila engkau memiliki kedua hal ini,
yaitu - disiplin pikiran dan sikap ketidakterikatan
pada pikiran-pikiran lainnya (objek-objek duniawi), maka konsentrasi pada Tuhan
pasti akan muncul dan menjadi stabil pada saat-saat terakhir.
-BABA
No comments:
Post a Comment