Human beings are endowed with memory, as well as the faculty to forget. Both are useful skills. Perhaps, the power to forget is even more important – otherwise people will lament over the loss of millions of parents and kinsmen from previous births, and also the insults and injuries they suffered in this birth. Luckily the power to forget helps with all of these. People often remember only those things that have impressed them as significant – their birthdays, wedding days, their debtors, etc. Tragedy is that people forget the most critical thing about their earthly career – the key to happiness and liberation. Man cannot afford to forget the questions - “Who am I? Where am I going? Where did I come from? What is the nature and purpose of all this?”
Manusia dikaruniai dengan daya ingat, maupun kemampuan
untuk lupa. Keduanya ini, baik daya ingat maupun kemampuan lupa, berguna. Boleh jadi, kemampuan untuk melupakan
bahkan lebih penting - jika tidak, orang akan meratap karena kehilangan jutaan
orang tua dan sanak saudara dari kelahiran sebelumnya, dan juga cercaan dan
penderitaan yang mereka derita dalam kelahiran ini. Untungnya kemampuan untuk
melupakan membantu semuanya ini. Orang-orang sering mengingat hanya hal-hal
yang berkesan dan berarti misalnya hari ulang tahun mereka, hari pernikahan, para
debitur mereka, dll. Melupakan tragedi dalam perjalanan mereka di dunia adalah
kunci menuju kebahagiaan dan pembebasan. Manusia tidak akan mampu untuk
melupakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: "Siapakah aku? Kemana aku pergi?
Darimana aku berasal? Apakah sifat sejati dan tujuan dari semuanya ini? "
-BABA
No comments:
Post a Comment