The Lord does not discriminate between the weak and the strong, or the high and the low. Such an attitude will never warp God’s vision. All are entitled to His grace; no one is invited, no one is prevented. All are entitled and welcome to enter His halls of worship. Its doors are ever open. What can anyone do if some do not approach the door? Those who desire warmth have to go near enough to the fireside and sit there. Those who stand afar can only know the light that emerges from that fireside. What do you say of that one, who, standing afar, declares that the fire has no warmth? It is inappropriate. Know that each and every one who yearns for the Lord’s presence and to enter His darbar (Court), and who strive in their minds constantly for the fruition of this desire, have admission and accommodation there.
Tuhan tidak akan membedakan antara yang lemah dan yang
kuat, atau tinggi dan rendah. Sikap demikian tidak akan pernah mengubah visi Tuhan.
Semua berhak atas berkat-Nya; tidak ada yang bisa memintanya dan tidak ada yang
bisa mencegahnya. Semua orang berhak dan bisa masuk dalam ruang pemujaan-Nya.
Pintu-Nya selalu terbuka. Apa yang bisa dilakukan jika seseorang tidak
mendekati pintu itu? Mereka yang menginginkan kehangatan hendaknya mendekati perapian dan duduk di dekat perapian tersebut.
Mereka yang berdiri jauh dari perapian hanya dapat mengetahui api yang muncul
dari perapian itu. Apakah seseorang yang berdiri jauh dari perapian bisa menyatakan
kalau api tidak memiliki kehangatan? Pandangan ini tidak tepat. Ketahuilah
bahwa masing-masing dan setiap orang yang merindukan kehadiran Tuhan dan untuk
masuk ke dalam darbar-Nya (Istana-Nya), dan yang senantiasa secara
terus-menerus dalam pikirannya hanya menginginkan hal ini, maka ia akan
memiliki tiket masuk dan akomodasi disana.
-BABA
No comments:
Post a Comment