Friday, July 27, 2012

Thought for the Day - 25th July 2012 (Wednesday)


The Lord is referred to as Kavi - one who is aware of the past, present and future. He knows all and sees all. It is the Lord who revolves in every heart and effects changes from step to step. He is the Motivator for the entire creation, the Prime Basis. He is the poet; His poem is all this (Kavi also means poet). He lays down the conduct for all. The five elements execute His orders. They cannot overstep the limits laid down by Him. His laws govern also the inner world of all beings as no human law can. And He is subtler than the subtle; subtle not in form, He is the subtlest because He is devoid of qualities; something that you cannot fathom with the eye, the ear or the other senses. During sadhana (spiritual practices), the Lord has to be pictured as the - un-picturable.

Tuhan YME sering kali digelari dengan istilah ‘Kavi’ – yaitu Ia yang serba maha–tahu tentang masa lampau, sekarang dan yang akan datang. Beliau mengetahui segala-galanya. Beliau bersemayam di dalam hati setiap insan dan menggerakkan pengubahan (ke arah yang lebih baik) selangkah demi selangkah. Beliau adalah motivator dari seluruh alam ciptaan ini; dengan perkataan lain: Tuhan adalah penggerak utama. Ia juga diibaratkan seperti seorang pujangga; dan hasil gubahan-Nya adalah seluruh alam semesta ini (catatan: Istilah ‘Kavi’ juga diartikan sebagai puisi). Tuhan telah meletakkan landasan kaidah perilaku bagi semuanya. Panca-elemen (bumi/tanah, air, api, udara dan ether) menjalankan perintah-perintah-Nya dan tidak bisa melangkahi batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh-Nya. Aturan & Kaidah Ilahiah juga berlaku di dalam dunia internal dari semua mahluk hidup. Prinsip ke-Tuhan-an ini mencakupi segala-galanya hingga ke dunia mikrokosmos (yang paling halus) sekalipun. Prinsip Ke-Ilahi-an ini tak akan bisa dicerapi dengan indera penglihatan, pendengaran maupun indera-indera lainnya. Pada saat melaksanakan sadhana (praktek spiritual), hendaknya engkau mevisualisasikan Tuhan sebagai sosok yang sebenarnya ‘tak bisa digambarkan/dilukiskan’.
-BABA

No comments: