Date: Monday,
July 9, 2012
THOUGHT FOR THE DAY
Aspirants,
focus your yearning and efforts on the right goal - to be never born again. You
may be born in a good family or in favourable circumstances; but subsequent
Karma in this life, may not ensure a good death, one that will let you escape
the cycle of birth and death. Every one born must have that end always in view.
No tree will yield fruits the moment you plant the seedling in your backyard.
To reach that stage, you have to foster it with care over a long period of
time, is it not? Similarly whatever result you seek, you have to follow through
carefully the preparatory disciplines, without any break. Cultivate good habits
of thoughts and actions in order to make the end of your life genuinely
auspicious.
Wahai para aspiran (spiritual),
pastikanlah segala daya-upaya dan usahamu di jalan yang benar, yaitu agar tidak
terlahir kembali. Engkau boleh-boleh saja terlahir kembali di tengah-tengah
keluarga yang saleh atau dalam keadaan yang menguntungkan; namun ketahuilah
bahwa tindakan-tindakan karma berikutnya dalam kehidupan ini, tidak akan
menjamin bahwa engkau akan memperoleh kematian dengan cara yang menguntungkan,
yakni kematian yang memungkinkanmu untuk terbebas dari siklus kelahiran dan
kematian. Setiap orang yang terlahir perlu menyadari bahwa kematian sudah pasti
akan terjadi (cepat atau lambat). Tidak ada pohon yang bisa memberikan
buah-buahan seketika saat engkau menanamnya. Untuk dapat memetik buah, maka
engkau perlu memeliharanya secara baik untuk suatu jangka waktu tertentu,
bukankah begitu? Demikianlah pula, apapun juga hasil yang engkau dambakan
(dalam kelahiran ini), maka engkau perlu secara telaten menjalani disiplin-disiplin
persiapan tertentu tanpa putus. Kembangkanlah kebiasaan-kebiasaan baik dalam
hal pikiran dan perbuatan, agar engkau kelak memperoleh akhir kehidupan yang
berbahagia, suci dan murni.
-BABA
Date: Tuesday,
July 10, 2012
THOUGHT FOR THE DAY
If your loyalty
is towards your family, you are a servant of the family. If it is to God, you
are a servant of God. But do not pay heed to the wages He gives. Do not argue
and bargain for rewards. Only hired labourers clamour for wages and declare
they are poor. Be a kinsman, a member of the family, a scion of God. Then, it
behoves Him to maintain you in comfort. Try to live near God as His own kin. Do
not calculate the number of hours you have spent in serving Him and lament that
He has not compensated you enough. Be ever in joy, in His service, in doing
good and being good.
Apabila loyalitasmu adalah terhadap
keluarga, maka itu berarti engkau adalah pelayan bagi keluarga. Namun jikalau
loyalitasmu ditujukan kepada Tuhan, maka engkau adalah pelayan-Nya. Namun walaupun
begitu, janganlah engkau terlalu mempersoalkan besaran gaji yang diberikan
oleh-Nya kepadamu. Janganlah berargumentasi maupun tawar-menawar atas imbalan
yang diberikan oleh-Nya. Hanya mereka yang makan gaji saja yang meributkan
tentang gaji serta menyatakan dirinya masih miskin. Jadilah sanak-keluarga
Tuhan, maka dengan demikian, Beliau berkewajiban untuk memberikan kenyamanan
bagimu. Cobalah untuk hidup dekat dengan-Nya sebagai bagian dari kerabat
keluarga-Nya. Janganlah engkau terlalu berhitung tentang jumlah jam yang telah
engkau habiskan untuk melayani-Nya serta besaran kompensasi yang diberikan
oleh-Nya. Senantiasalah hidup dalam keceriaan, selalu melayani-Nya, berbuat
kebajikan dan berperilaku yang baik.
-BABA
Date: Wednesday, July 11, 2012
THOUGHT FOR THE DAY
Every being
is a mixture of two strands - maya and Madhava (Illusion and Divinity); deha
and Dehi (body and Indweller), jada and chith (inert matter and consciousness),
and Jeeva and Brahman (Individual Soul and Supreme Soul). Both of these are in
fact made of the same substance; they are like the two stones in a grinding
mill, the Jeeva is the revolving one and the Brahman is the stable one on which
the other is based. The Guru is the Teacher who removes the fundamental
ignorance, which hides the knowledge of this truth from us. When you do not
find a Guru, pray sincerely, the God inside you will Himself reveal the road
and lead you on.
Setiap mahluk hidup merupakan perpaduan
dari dua untaian, yakni maya dan Madhava (ilusi dan Ilahi); deha dan Dehi
(badan fisik dan badan rohani), jada dan chith (materi yang bersifat lembam dan
kesadaran), serta Jeeva dan Brahman (jiwa individuil dan jiwa Universil). Kedua
aspek tersebut sebenarnya terbuat dari substansi yang sama; mereka ibaratnya
bagaikan kedua batu yang ada di dalam pabrik penggilingan, dimana Jeeva adalah
batu yang berputar sedangkan Brahman adalah batu yang bersifat stasioner,
landasan bagi batu yang lainnya. Sang Guru adalah sosok yang mengajarkan kepada
kita cara untuk menyingkirkan kebodohan batin, yang selama ini menyelubungi
kita dari kebenaran hakiki. Apabila engkau tidak menemukan seorang Guru, maka
berdoalah secara tulus hati, dengan demikian Tuhan yang ada di dalam dirimu
sendiri yang akan menunjukkan jalan serta menuntunmu.
-BABA
No comments:
Post a Comment