It is the mind that weaves a pattern called “I” - the process by which it establishes the ego and elaborates it into a multitude of shackles which is called delusion. The mind prompts the senses to project into the outer world of objects, for it builds up notions of pleasure and pain, of joy and grief and constructs a whole array of urges and impulses. It resists all attempts to escape into the Eternal, Universal, and the Absolute. It protests when the individual is eager to become conscious of one’s identity. But when it finds that the individual is determined to oppose its tactics, it surrenders and disappears without a trace! Diminish your desires – you will be free from delusion. Desire comes from attachment – deliverance comes from detachment!
“I (Aku)” adalah
merupakan hasil buah karya dari mind (pikiran) - ia mengembangkan ego dan menguraikannya
dalam berbagai belenggu yang disebut delusi. Pikiran memerintahkan panca indera
menuju objek-objek duniawi, ia (mind) bertanggung jawab dalam menimbulkan rasa
senang dan sedih, serta segudang perasaan lainnya. Ia selalu menolak
upaya-upaya untuk mencapai realisasi atau pencerahan diri. Ia selalu protes
jikalau terdapat seseorang individu yang begitu antusias dalam mencapai
kesadaran identitas dirinya yang sejati. Namun apabila ia selalu mendapatkan
perlawanan atas akal licik dan taktiknya, maka pada akhirnya ia akan menyerah
juga dan langsung lenyap. Kurangilah keinginanmu – maka engkau akan terbebas
dari khayalan. Keinginan datang dari keterikatan - pembebasan berasal dari ketidakterikatan!
-BABA
No comments:
Post a Comment