When happy news is heard, the
heart is elated. But when we listen to something sad, the heart shrinks with
sorrow. Similarly, the heart gets enraged when the ears hear harsh words about
you, and you are filled with joy when you listen to words of praise. What is
responsible for these varied responses, though all the words are heard by the
same ears? The ears are inert (jada) and are incapable of any reactions by
themselves. The responses of joy or sorrow are related to the contents of the
messages conveyed by the ears. Given this, ask yourself, how can the operations
of these senses be deemed as Sathya (Truth or Reality)? When the senses are
unreliable, the reactions and experiences produced by them are equally
unreliable. Enquiring along these lines, one can overcome sorrow.
Ketika
mendengar berita bahagia, hati kita merasa sangat senang. Tetapi ketika kita
mendengarkan sesuatu yang menyedihkan, hati kita menjadi sangat sedih. Demikian
pula, hatimu menjadi marah ketika engkau mendengar kata-kata kasar tentangmu,
dan engkau dipenuhi dengan sukacita ketika engkau mendengarkan kata-kata
pujian. Apa yang bertanggung jawab atas tanggapan yang bervariasi ini, meskipun
semua kata-kata didengar oleh telinga yang sama? Telinga bersifat inert/lembam
(jada) dan tidak mampu bereaksi sendiri. Respon senang atau sedih terkait
dengan isi pesan yang disampaikan oleh telinga. Cobalah engkau menanyakan pada
dirimu sendiri, bagaimana suatu tindakan bisa ditangkap oleh indera sebagai
Sathya (Kebenaran atau Realitas)? Ketika indera menerima tindakan yang tidak baik,
reaksi dan pengalaman yang dihasilkan olehnya juga sama-sama tidak baik. Seseorang
akan bisa mengatasi kesedihan, dengan mengadakan penyelidikan di sepanjang
garis-garis ini
-BABA
No comments:
Post a Comment