It is true that milk contains
butter; sesame seeds contain oil; cane yields sugar. But by merely holding milk
in the hand, you cannot get butter; filling the lamp with sesame seeds you
cannot light the wick, shaking the cane will not result in a shower of sugar.
By placing sweets on a plate in front of you and reciting 108 times
"sweets, sweets.." can your tongue relish it? Similarly you study
many holy books, and chant mantras and hymns. Of course, the time spent in
these activities is thereby rendered holy. But, these are not helping you to
transform the work you are engaged in into an offering acceptable to God. Are
you putting into practice at least one percent of what you read or recite? Mere
reading and singing will not free you from the cycle of birth and death. God
has to be planted firmly in the mind, the omnipresent God has to be enshrined
in the heart; God has to flow with the blood in the veins. God has to be
visualised through the inner eye.
Memang benar bahwa susu mengandung mentega; biji wijen
mengandung minyak; tebu dapat menghasilkan gula. Tetapi dengan hanya memegang
susu di tangan, engkau tidak akan dapat menghasilkan mentega; mengisi lampu
dengan biji wijen, engkau tidak akan bisa menyalakan sumbu lampu, mengocok tebu
tidak akan menghasilkan gula. Dengan menempatkan permen/gula-gula diatas piring
dihadapanmu dan mengulang-ulang 108 kali “manis, manis...” dapatkah lidahmu
menikmati manisnya permen tersebut? Demikian pula, engkau mempelajari kitab suci, menchantingkan mantra, dan menyanyikan
lagu-lagu pujian. Tentu saja, waktu yang telah dilewatkan untuk melakukan
aktivitas tersebut menjadi suci. Tetapi, semua yang engkau lakukan tersebut
tidak dapat membantumu untuk mengubah pekerjaan yang engkau lakukan menjadi
persembahan yang bisa diterima dihadapan Tuhan. Apakah engkau telah
mempraktikkan paling tidak satu persen dari apa yang telah engkau baca atau
mantra yang telah engkau ucapkan? Hanya sekedar membaca kitab suci dan
menyanyikan lagu-lagu pujian tidak akan membebaskanmu dari lingkaran kelahiran
dan kematian. Tuhan harus tertanam kuat dalam batinmu, Tuhan ada dimana-mana
hendaknya tertanam dalam hati; Tuhan harus mengalir dalam setiap aliran
darahmu, dan Tuhan harus divisualisasikan melalui mata batin.
-BABA
No comments:
Post a Comment