Many worry themselves with questions on the multiplicity of Divinity. The same current activates the fan and gives air, illumines the bulb and gives light, heats the stove and cooks, moves the wheels around in a train. The instruments are different, but the inner energizer is the same. Some bulbs are 40 watts and some are 60, 100 or 1000 watts. Hence, though the current is one, the illumination varies. Name and form are not essential, focus on the inner truth. Take the case of your own body - the hand is a limb of the body, the hand has fingers, the fingers have nails and so on. Through every part of this and every other limb, flows the same life force. So too, in this universe, which is the body of God, every being is a part, sustained by the same divine essence. So honour everyone, revere the essential Divine.
Banyak orang memiliki pertanyaan pada diri mereka sendiri tentang keragaman Divinity. Arus listrik yang sama mengaktifkan kipas angin dan bisa memberikan angin, bisa menerangi bohlam dan memberikan cahaya,bisa memanaskan kompor dan memasak, serta bisa menggerakkan roda kereta api. Instrumennya berbeda, tetapi energi di dalamnya adalah sama. Lampu memiliki daya 40 watt, 60 watt, 100 watt, atau bahkan 1000 watt, meskipun arus listriknya satu, cahaya yang dihasilkannya bervariasi. Nama dan bentuk tidaklah penting, fokuslah pada kebenaran hakiki. Engkau bisa mengambil contoh badanmu sendiri - tangan adalah anggota badan, tangan memiliki jari, jari memiliki kuku dan sebagainya. Melalui setiap bagian dari anggota badan ini dan anggota badan lainnya, mengalir kekuatan hidup yang sama. Demikian juga, di alam semesta ini, yang adalah merupakan badan Tuhan, setiap makhluk adalah bagian dari badan tersebut, ditopang oleh esensi Ilahi yang sama. Jadi menghormati setiap orang, sama halnya dengan menghormati Tuhan.
-BABA
Date: Monday, November 05, 2012
You must take care of your body,
which is the case for the Divine Spark, until its purpose of Self-Realization
is fulfilled. But its nourishment and care should not overshadow the attention
due to the mind, its purification and sublimation. Now the body is nourished
with breakfast in the morning, lunch at noon, snack break at 4 PM and dinner at
night. The body is the cart and the mind is the horse that drags it.
Unfortunately no food is given to the horse, which is really the more valuable
of the two. Give the mind and culturing of the mind, the importance it
deserves, only then life is worth living. The mind has to be hale and hearty,
joyous and peaceful, free from agitations and worries. You can keep it happy by
recitation of holy names and doing noble acts that helps the wellbeing of all.
This will confer you everlasting joy.
Engkau
harus merawat badanmu, yang merupakan pembungkus dari Percikan Ilahi, sampai
terpenuhinya tujuan yaitu Self-Realization. Tetapi makanan dan perawatan yang
dilakukan tidak seharusnya mengalihkan perhatian pada pikiran, yaitu pemurnian
dan sublimasi. Saat ini badan jasmani dipelihara dengan sarapan di pagi hari,
makan siang di siang hari, makanan ringan pada saat istirahat jam 4 sore, dan
makan malam di malam hari. Badan dapat diibaratkan sebagai kereta dan pikiran
adalah kuda yang menarik kereta. Sayangnya tidak ada makanan yang diberikan
kepada kuda, yang benar-benar lebih berharga diantara keduanya. Berikanlah
makanan pada pikiran dan jagalah pikiran tetap murni, setelah itu, engkau akan
hidup dengan layak. Pikiran harus sehat walafiat, gembira dan damai, bebas dari
agitasi dan kekhawatiran. Engkau dapat merasakan kebahagiaan dengan mengucapkan
nama-nama suci Tuhan dan melakukan tindakan mulia yang membantu kesejahteraan
semua umat. Inilah yang akan memberimu kebahagiaan yang abadi.
-BABA
No comments:
Post a Comment