Live with the consuming conviction that you are the Divine Self (Atma). This is the hard core eternal truth. The Atma it is, that sees through your eyes, hears through your ears, works through your fingers and moves through your feet. This true ‘you’ will not be elated by praise or deflated by blame. If someone carps at you, reason out thus within yourself: “Is he or she casting aspersions on my body? Well, why should I be worried then? Or are the abuses being addressed to the Atma? Nothing can affect its purity, or tarnish its glory. So remain calm and unperturbed.” You may ask, what happens then to the strings of abuse? Like the letter sent by post and refused by the addressee, it returns to the sender.
Jalanilah kehidupan dengan keyakinan bahwa engkau adalah Divine Self (Atma). Inilah inti kebenaran yang sesungguhnya. Atma itu adalah yang melihat melalui mata-mu, mendengar melalui telinga-mu, bekerja melalui jari-jari-mu, dan bergerak melalui kaki-mu. Inilah sifat-"mu" yang sejati, tidak akan merasa gembira dengan pujian atau sedih ketika menerima hinaan. Jika seseorang menghinamu, pikirkanlah dari dalam dirimu sendiri: "Apakah ia menghina badanmu? Lalu, mengapa saya harus khawatir tentang itu? Atau apakah penghinaan tersebut ditujukan kepada Atma? Tidak ada yang dapat mempengaruhi kemurniannya, atau menodai kemuliaannya. Jadi tetaplah tenang dan jangan gelisah. "Engkau mungkin bertanya, Apa yang terjadi kemudian dengan untaian penghinaan tersebut? Dapat diibaratkan seperti surat yang dikirim melalui pos dan ditolak oleh penerimanya, maka surat itu kembali kepada si pengirim.
-BABA
Jalanilah kehidupan dengan keyakinan bahwa engkau adalah Divine Self (Atma). Inilah inti kebenaran yang sesungguhnya. Atma itu adalah yang melihat melalui mata-mu, mendengar melalui telinga-mu, bekerja melalui jari-jari-mu, dan bergerak melalui kaki-mu. Inilah sifat-"mu" yang sejati, tidak akan merasa gembira dengan pujian atau sedih ketika menerima hinaan. Jika seseorang menghinamu, pikirkanlah dari dalam dirimu sendiri: "Apakah ia menghina badanmu? Lalu, mengapa saya harus khawatir tentang itu? Atau apakah penghinaan tersebut ditujukan kepada Atma? Tidak ada yang dapat mempengaruhi kemurniannya, atau menodai kemuliaannya. Jadi tetaplah tenang dan jangan gelisah. "Engkau mungkin bertanya, Apa yang terjadi kemudian dengan untaian penghinaan tersebut? Dapat diibaratkan seperti surat yang dikirim melalui pos dan ditolak oleh penerimanya, maka surat itu kembali kepada si pengirim.
-BABA
No comments:
Post a Comment