Do
not indulge in arguments and disputations; one who clamours aloud has not
grasped the Truth, believe Me! Silence is the only language of the realised.
Practice moderation in speech; that will help you in many ways. It will develop
Prema, for most misunderstandings and factions arise out of carelessly spoken
words. When the foot slips, the wound can be healed; but when the tongue slips,
the wound it causes in the heart of another will fester for life. The tongue is
liable to four big errors: uttering falsehood, scandalising, finding fault with
others and excessive talk. These must be avoided if there must be peace for the
individual and society. The bond of brotherhood will be tightened if people
speak less and speak sweet. That is why silence (mounam) was prescribed as a
vow for spiritual aspirants by scriptures. As spiritual aspirants in various
stages of the road, this discipline will be very valuable for you.
Janganlah
melibatkan diri dalam argumen-argumen dan perdebatan-perdebatan; percayalah
pada-Ku, orang yang senantiasa berteriak keras, belum memahami Kebenaran! Diam
adalah satu-satunya bahasa yang hendaknya direalisasikan. Praktikkanlah
berbicara secukupnya; hal ini akan membantumu dalam banyak hal. Berbicara
secukupnya akan mengembangkan Prema, karena kebanyakan kesalahpahaman dan faksi
muncul dari kata-kata yang diucapkan secara sembarangan. Ketika kaki
tergelincir, luka dapat disembuhkan; tetapi ketika lidah slip, luka itu
menyebabkan hati orang lain akan terluka seumur hidup. Lidah bertanggung jawab
atas empat kesalahan besar yaitu: berdusta, menyampaikan berita yang tidak
benar, menemukan kesalahan orang lain, dan berbicara berlebihan. Semua ini
harus dihindari jika menginginkan kedamaian bagi individu dan masyarakat.
Ikatan persaudaraan akan lebih diperkuat jika orang sedikit berbicara dan
berbicara yang manis. Itulah sebabnya dalam kitab suci, diam (mounam)
diresepkan bagi para pencari spiritual. Sebagai pencari spiritual dalam
berbagai tahapan, disiplin ini akan sangat berharga bagimu. (Divine Discourse,
Jul 22, 1958)
-BABA
No comments:
Post a Comment