The profound message the divine epic Ramayana gives is: One must lead the life of a human being, and one must seek oneness with the Divine. In every human being, all the three natures – human, divine, and demonic – are present. But most people today ignore their humanness and Divinity, and foster only their demonic nature. In fact, one should strive to manifest the Divinity, and not display one’s weakness or unpleasant qualities. In every act, Rama set the example, be it in individual conduct, in the discharge of duties to the family, or in fulfilling the obligations to society. Rama demonstrated the ideals to be followed. All should begin with fulfilling their individual obligations. The duty of the individual is to manifest the Divinity within. As an individual, Rama revealed the Divinity in Him through His ideal conduct.
Pesan mendalam yang disampaikan dalam kisah Ilahi epik Ramayana adalah: Seseorang harus menjalani kehidupan sebagai seorang manusia, dan harus mencari kesatuan dengan Ilahi. Dalam diri setiap orang, ketiga sifat - manusiawi, ilahi, dan setan - semuanya ada. Tetapi kebanyakan orang saat ini mengabaikan kemanusiaan dan Ketuhanan mereka, dan hanya menumbuhkan sifat setan mereka. Sesungguhnya, seseorang harus berusaha untuk mewujudkan Divinity, dan tidak menampilkan kelemahan seseorang atau kualitas yang tidak menyenangkan. Dalam setiap tindakan, Rama memberi contoh, baik dalam perilaku individu, dalam melaksanakan tugas untuk keluarga, atau dalam memenuhi kewajiban kepada masyarakat. Rama menunjukkan ideal yang harus diikuti. Semua harus dimulai dengan memenuhi kewajiban masing-masing. Tugas individu adalah untuk mewujudkan Divinity yang ada di dalam dirinya. Sebagai seorang individu, Rama mengungkapkan Divinity dalam diri-Nya melalui perilaku ideal-Nya. (Divine Discourse, Apr 5, 1998)
-BABA
No comments:
Post a Comment