The external is the creation of the internal. Brahmam manifested itself as the Universe. God created the world; the world conferred the glory of 'Creator' on God. Through his yearning, imagination and intensity man endowed God with a form and name, and a bunch of attributes from which he hopes to benefit. But, God is above and beyond human traits and characteristics known as Gunas. Krishna told Arjuna in the Bhagavad Gita, "I have no need to engage Myself in any activity. But yet, I am busy acting, in order to promote the well-being of the Universe." The Gita refers to its chapters as Yoga. Yoga means union of the Self with its source. How do the eighteen chapters, each a Yoga, help man to fulfill his destiny? The Gita provides the answer: "Samathvam Yogam Uchyathe" (Yoga is being in a state of equal-mindedness or equanimity).
Dunia eksternal adalah dunia internal. Brahmam menjelma sebagai alam semesta. Tuhan menciptakan dunia; dunia diberikan kemuliaan oleh Tuhan 'Sang Pencipta'. Melalui kerinduannya, imajinasi, dan intensitasnya, manusia yang diberkahi Tuhan dengan wujud dan nama, dan sekelompok atribut yang ia harapkan untuk mendapatkan keuntungan. Tetapi, Tuhan berada di atas dan di luar sifat manusia dan karakteristik yang dikenal sebagai Guna. Sri Krishna mengatakan kepada Arjuna dalam Bhagavad Gita, "Aku tidak perlu melibatkan Diri-Ku dalam aktivitas apapun. Meskipun demikian, Aku sibuk bekerja, untuk meningkatkan kesejahteraan alam semesta." Gita mengacu pada bab ini sebagai Yoga. Yoga berarti penyatuan Atma dengan sumber-Nya. Bagaimana delapan belas bab, masing-masing Yoga, membantu manusia untuk memenuhi takdirnya? Gita memberikan jawabannya: "Samathvam Yogam Uchyathe" (Yoga berada dalam keadaan pikiran yang sama atau keseimbangan batin). (Divine Discourse, Sep 7, 1985)
-BABA
No comments:
Post a Comment