The pride of wealth, manpower and youth seems to be predominant presently. Money is inert, it is lifeless. How can it be strong? Its strength or weakness is the reflection of the mindset of the individual. Wealth and education are like pure water. When water is poured in a bottle of a particular colour, the water appears to be of that colour. In the same way, when wealth is in the hands of a wicked person, it will be used only for evil deeds. Money, if it is in the hands of pure hearted people, will be used for noble deeds. Hence the usage of wealth or knowledge is dependent on the character of the person in whose hands it is. Money is not bad. The intent with which you use money should be for good. Use spirituality to streamline the focus of your mind towards good.
Kebanggaan akan kekayaan, kekuatan manusia, dan pemuda nampaknya dominan saat ini. Uang itu inert (tidak memiliki kemampuan atau kekuatan), uang tidak bernyawa. Bagaimana ia bisa menjadi kuat? Kekuatan atau kelemahannya adalah refleksi dari pola pikir individu. Kekayaan dan pendidikan dapat diibaratkan seperti air murni. Ketika air dituangkan ke dalam botol berwarna tertentu, air menjadi seperti warna tersebut. Dengan cara yang sama, ketika kekayaan berada di tangan orang yang jahat, maka kekayaan itu akan digunakan hanya untuk perbuatan jahat. Uang, jika berada di tangan orang yang hatinya murni, maka uang itu akan digunakan untuk perbuatan mulia. Oleh karena itu penggunaan kekayaan atau pengetahuan tergantung pada karakter orang yang memegangnya. Uang tidaklah buruk. Maksud/tujuan engkau menggunakan uang tersebut hendaknya untuk kebaikan. Gunakanlah spiritualitas untuk meningkatkan fokus pikiranmu menuju hal-hal yang baik (My Dear Students, Vol 3, Ch 7, July 9 1989)
-BABA
No comments:
Post a Comment