“Oh tongue, you are the one selected to enjoy the sweet taste; you speak truth that symbolises sacrifice! You respect yourself and others. Without leaving your home, you attend to your work, without friendship or friction with your neighbours. How sweet are the words you speak? Oh noble one, you recite lovely poems and sing beautiful songs. When any tasty dish or fruit is given to you, you don’t retain it, but immediately send it down the gullet to the stomach. When anything bitter is given, you spit it out, saving the stomach from hardships. You are selfless, derive much joy in sharing and are the epitome of tolerance. You live amidst 32 sharp teeth, but intelligently and tactfully you conduct yourself without getting a single cut. Please don’t slip and utter inappropriate words at any time!” Thus, remind the tongue about its noble qualities and teach it never to lose its reputation by criticising others.
"Oh lidah, kau adalah salah satu yang dipilih untuk menikmati rasa manis; kau berbicara kebenaran yang melambangkan pengorbanan! Engkau menghormati dirimu dan yang lainnya. Tanpa meninggalkan rumahmu, engkau mengurus pekerjaanmu, tanpa persahabatan atau gesekan dengan tetangga-mu. Bagaimana manisnya kata-kata yang engkau ucapkan? Oh yang mulia, engkau membacakan puisi yang indah dan menyanyikan lagu-lagu yang indah. Ketika setiap hidangan atau buah yang lezat diberikan kepadamu, engkau tidak menyimpannya sendiri, tetapi langsung mengirimkannya ke kerongkongan lalu menuju ke perut. Ketika sesuatu yang pahit diberikan, engkau memuntahkannya keluar, menyelamatkan perut dari penderitaan. Engkau tidak mementingkan diri sendiri, mendapatkan banyak sukacita karena berbagi dan merupakan contoh toleransi. Engkau tinggal di tengah-tengah 32 gigi yang tajam, tetapi cerdas dan bijaksana, engkau melakukan tugasmu tanpa terluka. Janganlah engkau sampai tergelincir dan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas setiap saat! "Jadi, ingatkanlah lidah tentang sifat-sifat mulia ini dan mengajarkannya agar jangan pernah kehilangan reputasinya dengan mengkritik orang lain. (My Dear Students, Vol 5, Ch 2, Mar 9, 1993)
-BABA
No comments:
Post a Comment