Every living being starts on food and yearns slowly to reach the peak of spiritual bliss. Let all your efforts and undertakings be directed to the acquisition of spiritual bliss. The Taithiriya Upanishad clearly elucidates spiritual bliss as the urge for birth, growth, decay, and death. It calls out that all are born in spiritual bliss, will live for it, and will die in order to attain it. However how can Brahman be spiritual bliss (ananda)? Scriptures clarify, ‘Om ithyekaaksharam Brahman - Om, the one imperishable letter is Brahman.’ It is also said, Atma (Divine Self in individual) is Brahman (Divine). Therefore the three terms Atma, Brahman, and Om are all indistinguishably the same. The Scriptures (Brahma Sutras) reveal that the outer universe, which has Divine (Brahman) as the base and the inner universe are identical and cannot be differentiated.
Setiap makhluk hidup dimulai dengan makanan dan berhasrat secara perlahan untuk meraih puncak kebahagiaan spiritual. Mari gunakan seluruh usaha dan tindakanmu untuk diarahkan agar bisa meraih kebahagiaan spiritual. Taithiriya Upanishad dengan jelas menguraikan kebahagiaan spiritual sebagai dorongan untuk kelahiran, pertumbuhan, pembusukan, dan kematian. Hal ini sebagai panggilan bahwa semua lahir dalam kebahagiaan spiritual, hidup di dalamnya, dan akan meninggal dalam upaya untuk meraihnya. Akan tetapi bagaimana bisa Brahman berada dalam kebahagiaan spiritual (ananda)? Kitab-kitab suci menjelaskan, ‘Om ithyekaaksharam Brahman - Om, huruf yang bersifat kekal adalah Brahman.’ Hal ini juga dijelaskan bahwa Atma (keillahian dalam diri setiap individu) adalah Brahman (Tuhan). Maka dari itu ketiga sebutan yaitu Atma, Brahman, dan Om semuanya adalah bersifat sama dan tidak ada bedanya. Naskah suci (Brahma Sutras) mengungkapkan bahwa alam semesta luar dimana (Brahman) sebagai dasarnya dan alam semesta yang ada di dalam adalah sama dan tidak dapat dibedakan. (Sutra Vahini, Ch 2)
-BABA
No comments:
Post a Comment