Saturday, May 9, 2015

Thought for the Day - 9th May 2015 (Saturday)

In Taittiriya Upanishad, Varuna directed his son Brighu to enter upon spiritual exercises that would ultimately reveal the Truth. Brighu, with full faith in his father’s words, immersed himself in concentrated spiritual practices. When he returned and declared what he had come to know, that food was Brahman, his father told him that his answer was not right. So Brighu continued the spiritual practices and came back with deeper answers, that Prana or vital air is Brahman, then the Mind, and later that the Intellect (Vijnana) is. But each time he was sent back by his father to search deeper. After undergoing a fifth course of spiritual practices, he became aware that spiritual bliss (ananda) was Brahman. Brighu stayed in the bliss of that awareness and never needed to consult his father again. The father then, himself sought Brighu, and congratulated him and said, “Son! You have merged in that vision.” Every being must march on to the goal, from food to bliss.


Di dalam Taittiriya Upanishad, Dewa Varuna memerintahkan putranya yaitu Bhrigu untuk menjalankan latihan spiritual yang pada akhirnya nanti akan mengungkapkan kebenaran. Brighu, dengan penuh keyakinan dengan perkataan ayahnya, membenamkan dirinya dalam kosentrasi sepenuhnya pada latihan spiritual. Ketika ia datang kembali setelah menjalani latihan spiritual dan berkata bahwa ia telah mengetahui bahwa makanan adalah Brahman, ayahnya mengatakan bahwa jawabannya adalah tidak benar. Jadi Brighu melanjutkan kembali latihan spiritualnya dan datang kembali lagi dengan jawaban yang lebih dalam, ia mengatakan bahwa udara yang sangat vital atau Prana adalah Brahman, kemudian pikiran dan selanjutnya adalah intelek (Vijnana) adalah Brahman. Namun setiap jawaban yang disampaikannya maka ayahnya meminta Bhrigu untuk mencari jawaban yang lebih dalam. Setelah menjalani latihan spiritual bagian yang kelima, ia menyadari bahwa kebahagiaan spiritual (ananda) adalah Brahman. Brighu tinggal dalam kebahagiaan akan kesadaran itu dan tidak pernah memerlukan nasehat ayahnya lagi. Ayahnya kemudian mencari Bhrigu dan memberikan ucapan selamat untuknya sambil berkata, “Putraku! Engkau telah menyatu dengan pandangan itu.” Setiap makhluk harus melangkah menuju pada tujuan itu mulai dari makanan menuju pada kebahagiaan. (Sutra Vahini, Ch 2)

-BABA

No comments: