Friday, December 25, 2015

Thought for the Day - 25th December 2015 (Friday)

As you celebrate Christmas today, bring to your mind the teachings, advice and warnings that Jesus gave and decide to direct your daily life on that path. His words must be imprinted on your hearts and you must resolve to practise all that He taught. You must pay attention to the lessons he elaborated in the various stages of his life. 'I am the Messenger of God,' he declared, first. Yes. Each individual has to accept that role and live as examples of Divine Love and Charity. The Guru must act as the alarm-clock; he should awaken the sleeper to one’s duty to oneself. "Uththishtha! jaagratha," as the Upanishads proclaim - "Arise! Awake." And bear witness to the God within, in every thought, word and deed. The best way to resolve the confusions and conflicts that hamper moral, ethical, material, technological and spiritual progress is for man to live as fully as man ought to, and rise to the height of the Divine that is his Reality.
Ketika engkau merayakan Natal hari ini, bawalah ke dalam pikiranmu ajaran, nasehat, dan larangan yang Jesus berikan dan putuskanlah untuk mengarahkan hidupmu sehari-hari dalam jalan itu. Perkataan Jesus harus terpatri di dalam hatimu dan engkau harus memutuskan untuk menjalankan semua yang diajarkan-Nya. Engkau harus memberikan perhatian pada pelajaran yang Beliau jabarkan dalam berbagai tahapan dalam kehidupan-Nya. 'Aku adalah pembawa pesan dari Tuhan,' Jesus menyampaikan hal ini pertama kali. Ya, setiap individu harus menerima peran itu dan menjalankan sebagai teladan dari kasih Tuhan dan kemurahan hati. Guru harus berbuat seperti halnya jam alarm; ia harus membangunkan yang tertidur pada kewajibannya. "Uththishtha! jaagratha," seperti dalam Upanishad dinyatakan - "Bangkit! Bangun." Dan memberi kesaksian pada Tuhan yang ada di dalam diri, dalam setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan. Cara yang terbaik untuk mengatasi kebingungan dan konflik yang menghambat kemajuan moral, etika,  materi, teknologi, dan spiritual adalah bagi manusia untuk hidup sepenuhnya sebagai manusia yang semestinya dan bangkit pada ketinggian keillahian yang merupakan kenyataannya yang sejati. (Divine Discourse 24 Dec 1980)

-BABA

No comments: