In ancient times, people never gave up the practice of Dharma even when threatened with death at the point of the sword. Now without even the slightest pressure from others, people slide down and fall into unrighteousness (Adharma). Practicing Dharma is not an ordinary affair. The one who does not practice dharma is as bad as dead; one who practices it is of the divine nature. Presently there is an urgent need to turn people onto the dharmic path through the traditional methods of counselling with good advice, sharing with them the attractive consequences of following the path, threatening to dissociate from those who do not, and inflicting punishment as a last resort. You should derive the greatest possible benefit from dharma and while following it, avoid causing any injury to yourselves or others. You must spread the glory of dharma by making yourself a shining example of the peace and joy it gives.
Pada zaman dahulu manusia tidak pernah melepaskan diri dalam menjalankan Dharma walaupun bahkan diancam dengan kematian di ujung pedang. Pada saat sekarang bahkan tanpa tekanan yang paling sedikitpun manusia terjatuh dan masuk dalam perbuatan yang tidak baik (Adharma). Menjalankan Dharma bukanlah merupakan sebuah urusan yang biasa. Seseorang yang tidak menjalankan dharma adalah sama buruknya dengan kematian; seseorang yang menjalankan Dharma adalah sifat alami dari keillahian. Saat sekarang ada sebuah kebutuhan yang mendesak untuk merubah manusia ke jalan Dharma melalui metode tradisional berupa menasihati dengan nasihat yang baik, berbagi dengan mereka akibat yang sangat baik ketika mengikuti jalan Dharma, mengancam untuk memisahkan mereka dari yang lainnya yang tidak menjalankan Dharma, dan memberikan hukuman sebagai usaha yang terakhir. Engkau seharusnya mendapatkan manfaat yang terbaik dari dharma dan ketika menjalankan dharma maka hindarilah menyebabkan penderitaan pada dirimu sendiri dan juga yang lainnya. Engkau harus menyebarkan kemuliaan dari dharma dengan membuat dirimu sendiri sebagai teladan yang cemerlang dari kedamaian dan suka cita yang diberikannya. (Dharma Vahini, Ch 5)
-BABA
No comments:
Post a Comment