In reality, all the miseries of mankind is caused by mankind itself, not by any extraneous agency. Having all the instruments of joy and contentment in one's possession, if man is miserable, it is only due to his perverseness and his stupidity. He has been warned, over centuries, by the scriptures of all languages that he should give up greed and lust, give up the habit of catering to the senses, and give up the belief that he is just this body and nothing more. Yet he does not know the illness that is torturing him. The disease is due to 'vitamin deficiency,' as they say; the vitamins are satya, dharma, shanti and prema (truth, righteousness, peace and divine love). Take them and you recover; assimilate them into your character and conduct, and you shine with fine mental and physical health.
Dalam kenyataannya, semua penderitaan manusia disebabkan oleh manusia sendiri, bukan dari keadaan luar yang tidak ada hubungannya. Dengan memiliki semua sarana untuk suka cita dan kepuasan hati, jika manusia menjadi menderita maka ini disebabkan hanyalah karena sifat keras kepala dan kebodohannya. Manusia telah diperingatkan dalam beberapa abad, melalui naskah-naskah suci dari semua Bahasa bahwa manusia seharusnya melepaskan sifat tamak dan nafsu birahi, melepaskan kebiasaan menyediakan makanan bagi indera, dan melepaskan keyakinan bahwa manusia hanyalah badan jasmani saja. Namun manusia tidak mengetahui bahwa rasa sakit yang sedang menyiksanya. Penyakit itu disebabkan karena kurangnya vitamin yaitu; vitamin-vitamin satya, dharma, shanti, dan prema (kebenaran, kebajikan, kedamaian, dan kasih Tuhan). Minumlah vitamin-vitamin itu dan engkau akan sehat kembali; praktikkan vitamin-vitamin itu dalam karakter dan tingkah lakumu, dan engkau bersinar dengan kesehatan mental fisik yang baik. (Divine Discourse, Dec 16, 1964)
-BABA
No comments:
Post a Comment