Sunday, July 7, 2019

Thought for the Day - 30th June 2019 (Sunday)

People recite the Bhagavad Gita, achieve proficiency in expounding it, but do not live up to the message. The Gita is interpreted in many ways according to each one's whims and fancies. The Gita and other scriptural texts are like the Kalpavriksha (the Wish-fulfilling Tree). They lend themselves to varied interpretations and meanings. But what matters is not the manifold interpretation, but the understanding derived from actual experience. Without putting into practice the teachings of the Gita, we cannot derive the bliss that can be got from it. Reciting the Gita endlessly or listening to it will be of no avail if nothing is done to purify one's heart and get rid of evil qualities like ego, selfishness and pride. It is better to put into practice a single stanza of the Gita than to get by heart all the 700 verses. No spiritual study or sadhana can help to purify one's heart unless one makes the effort. And when the heart is purified, it becomes a worthy abode for the Divine. 


Orang-orang membaca Bhagavad Gita, mencapai kemahiran dalam menguraikannya, namun tidak menjalankan sesuai dengan isi pesan tersebut. Gita ditafsirkan dalam banyak cara sesuai dengan keinginan dan fantasi masing-masing. Gita dan teks-teks tulisan suci lainnya dapat diibaratkan seperti Kalpavriksha (Pohon Pengabul Keinginan). Mereka memberikan interpretasi dan makna yang beragam. Tetapi yang penting bukanlah interpretasi yang berlipat ganda, tetapi pemahaman yang berasal dari pengalaman aktual. Tanpa mempraktikkan ajaran Gita, kita tidak bisa mendapatkan kebahagiaan yang bisa didapat darinya. Membaca Gita tanpa henti atau mendengarkannya tidak akan berhasil jika tidak ada yang dilakukan untuk memurnikan hati seseorang dan menyingkirkan sifat-sifat jahat seperti ego, keegoisan, dan kesombongan. Lebih baik mempraktikkan satu bait Gita daripada menghafal 700 ayat. Tidak ada pembelajaran spiritual atau sadhana yang dapat membantu memurnikan hati seseorang kecuali seseorang berusaha. Dan ketika hati dimurnikan, itu menjadi tempat yang layak untuk Yang Ilahi. (Divine Discourse, Sep 28, 1984)

-BABA

No comments: