Samtushti (contentment) fills the heart with divine delight. It marks a stage of detachment from the world, for the world makes one swing from pain to pleasure and back again. Desist from attempts to earn joy or avoid grief and be unconcerned with ups and downs. Success should not boost your ego, nor should defeat land you in dejection. Honours should not turn your head, nor dishonour make it droop. Equanimity and serenity are the signs of Samtushti. The devotee must welcome gratefully whatever happens as ordained by the Divine Will to which one has surrendered. Devotees must be free from anxiety and fear, pride and envy. Four enemies intent on ruining you are anger, envy, hatred and horde of desires. Regard both high and low as roles in the Divine play. The basic moral prescription for every devotee who aspires to be near and dear is to worship God and offer Love to Him in every living being.
Samtushti (kepuasan hati) mengisi hati dengan suka cita ilahi. Ini menandakan sebuah tahapan tanpa keterikatan dari dunia, karena dunia membuat seseorang berayun dari penderitaan ke kesenangan dan balik kembali. Berhenti dari usaha untuk mendapatkan suka cita atau menghindari duka cita serta tidak peduli dengan untung dan rugi. Sukses seharusnya tidak menaikkan egomu, dan juga seharusnya tidak menjatuhkanmu dalam kekecewaan. Rasa bangga seharusnya tidak membuat kepalamu tegak, dan tidak terhomat membuatmu terkulai. Ketenangan hati adalah tanda dari Samtushti. Bhakta seharusnya menyambut dengan penuh terima kasih apapun yang terjadi sebagai hal yang sudah ditakdirkan oleh kehendak Tuhan dimana seseorang harus berserah diri. Bhakta harus bebas dari rasa cemas dan takut, sombong dan iri hati. Empat musuh yang bermaksud untuk menghancurkanmu adalah kemarahan, iri hati, kebencian, dan sekumpulan keinginan. Anggaplah keduanya yaitu tinggi dan rendah sebagai peran dalam permainan Tuhan. Resep dasar moralitas untuk setiap bahkta yang menginginkan dekat dan disayang oleh Tuhan adalah dengan memuja-Nya dan mempersembahkan kasih kepada-Nya dalam setiap makhluk hidup. (Divine Discourse, Aug 02, 1986)
-BABA
No comments:
Post a Comment