Date:
Monday, July 30, 2012
What is needed is control of the
senses, not their destruction. To control means, to keep under one’s behest;
obedient to one’s will. And destruction means denial of activity, complete
inaction. One must keep all senses under control and use them only when the
purposes for which they have been devised are to be fulfilled. In your home,
you decide and carefully watch who are the right people to walk through the
door. Those who must enter by one door should not use some other door. If they
do, then that house will have only confusion and disorder. It is wiser to take
precautions against such disorder before they enter, rather than deal with the
intruders after they have come in. You may excuse the trespass for the first
time. But certainly, you must take enough care to see that it is not repeated.
That is the better method, though not the best.
Yang
dibutuhkan adalah mengendalikan indera, bukan menghancurkannya. Mengendalikan
indera artinya, menjaga indera agar tetap berada di bawah perintah seseorang; taat
kepada kehendak seseorang. Dan menghancurkan berarti tidak melakukan aktivitas.
Seseorang harus menjaga semua indera tetap berada di bawah kontrol dan menggunakannya
hanya untuk tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Di rumahmu, engkau
berhati-hati mengamati orang yang berjalan melalui pintu. Mereka harus masuk dari
satu pintu dan tidak dari pintu lainnya. Jika mereka masuk dari pintu yang
lainnya maka akan terjadi kekacauan di dalam rumah. Adalah bijaksana untuk mengambil
tindakan pencegahan terhadap gangguan sebelum mereka masuk, bukan menghadapi para
pengacau setelah mereka masuk ke dalam rumah. Engkau mungkin bisa mengampuni pelanggaran
untuk pertama kalinya. Namun yang pasti, engkau harus berhati-hati untuk menjaga
kejadian seperti itu tidak terulang kembali. Itulah metode yang lebih baik,
meskipun bukan yang terbaik.
-BABA
Date:
Tuesday, July 31, 2012
People are eager to get happiness
and when there is a prospect of earning undiminishing happiness, many people
jump at the idea. But soon they are tired of the effort required, and seek
shortcuts. Sometimes they lean on others to carry their weight and aspire for
much fruit in return for very little cultivation. Some efforts here and there,
such as listening to discourses or making speeches will not be sufficient.
Rigorous discipline and steady faith are absolutely necessary for success in
the spiritual journey. You must control your senses, which drag your mind
towards the attractions of the external world. To have steady faith, one must control
the wayward mind that paints attractive pictures in false colours to lure you
on from birth to birth.
Orang-orang
menginginkan untuk mendapatkan kebahagiaan dan ketika ada harapan untuk mendapatkan
kebahagiaan, mereka melonjak senang akan gagasan tersebut. Tetapi segera mereka
kelelahan melaksanakan usaha-usaha yang diperlukan untuk mewujudkannya, dan kemudian
mencari jalan pintas. Kadang-kadang mereka bersandar pada orang lain untuk mengangkat
beban mereka dan berharap mendapatkan banyak imbalan dari sedikit usaha yang
dilakukan. Beberapa upaya yang dilakukan di sana-sini, seperti mendengarkan wacana-wacana
ataupun menyampaikan wacana belumlah cukup. Disiplin yang ketat dan keyakinan
yang stabil sangat mutlak diperlukan untuk keberhasilan dalam perjalanan spiritual.
Engkau harus mengendalikan inderamu, dengan cara menarik pikiranmu dari daya tarik duniawi. Untuk memiliki keyakinan yang
mantap, seseorang harus mengontrol pikiran, yang melukiskan gambar-gambar yang menarik
dengan berbagai warna yang memikatmu dari satu kelahiran ke kelahiran
berikutnya.
-BABA