God
draws the individual towards Himself. It is the nature of both to have
this mutual affinity; they are just like the iron and magnet. But if the
iron is rusty, covered with layers of dirt, the magnet is unable to
attract. Remove the impurities, then you will shine forth in your real
nature and the Lord will draw you unto Him. Spiritual practices
(Sadhana) should result in inner as well as external cleanliness. You do
not feel refreshed if you wear unwashed clothes after your bath. Nor do
you feel clean if you wear washed clothes, but skip taking bath. Hence,
both are needed – the baahya (external) and the bhaava (internal).
Trials and tribulations are the means by which this cleansing is done.
They are like the dietary and other restrictions prescribed to
supplement the effect of the drug of Namasmarana (remembrance of God).
Tuhan
menarik individu menuju diri-Nya. Inilah sifat sejati, daya
tarik-menarik antara keduanya; dapat diibaratkan seperti besi dan
magnet. Tetapi jika besi berkarat, ditutupi dengan lapisan kotoran,
magnet tidak mampu untuk menariknya. Hilangkanlah kotoran tersebut, maka
engkau akan bersinar dan Tuhan akan menarik-mu menuju diri-Nya. Praktek
spiritual (Sadhana) harus menghasilkan kemurnian baik kemurnian batin
maupun kemurnian eksternal. Engkau tidak akan merasa segar jika engkau
memakai pakaian yang belum dicuci setelah engkau mandi. Engkau juga
tidak akan merasa bersih jika engkau mengenakan pakaian yang telah
dicuci, tetapi engkau belum mandi. Oleh karena itu, keduanya diperlukan -
baahya (eksternal) dan bhaava (internal). Cobaan dan kesengsaraan
adalah sarana untuk pembersihan. Keduanya dapat diibaratkan seperti diet
dan larangan lainnya yang diresepkan sebagai suplement obat
Namasmarana (mengulang-ulang Nama Tuhan).
-BABA