“When the Lord takes on the deluding human form, He moves with us, mixes and dines with us, behaves as our very own kinsman, well-wisher, friend, and guide; and also saves us from many a calamity that threatened to overwhelm us. He showered divine mercy on us and solved the toughest problems that defied solution, in remarkably simple ways. When He was near and dear to us, we were carried away by pride that we had His grace and did not try to fill ourselves with that supreme joy, to dive deep into the flood of His grace. We sought from Him mere external victory and temporal benefits, ignoring the vast treasure that could have filled our hearts. We never contemplated on His reality. We might be born many times over, but can we ever have such a friend and kinsman again?”, remarked Arjuna recounting the time he spent with Krishna.
"Ketika Tuhan mengambil wujud sebagai manusia, Beliau berjalan dengan kita, bergaul dan makan dengan kita, berperilaku sebagai kerabat kita sendiri, pemberi harapan, teman, dan pemandu yang baik; dan juga menyelamatkan kita dari berbagai bencana yang mengancam menenggelamkan kita. Beliau menghujani rahmat ilahi pada kita dan memecahkan masalah terberat yang menantang solusi, dengan cara yang sangat sederhana. Ketika Beliau dekat dan sayang kepada kita, kita terbawa oleh rasa bangga bahwa kita memiliki kasih karunia-Nya dan tidak mencoba untuk mengisi diri kita dengan sukacita tertinggi, menyelam jauh ke dalam aliran rahmat-Nya. Kita mencari dari-Nya kemenangan sementara dan manfaat eksternal belaka, mengabaikan harta besar yang bisa memenuhi hati kita. Kita tidak pernah merenungkan realitas-Nya. Kita mungkin akan lahir berkali-kali, tetapi dapatkah kita mempunyai teman dan saudara seperti itu lagi? ", Kata Arjuna menceritakan saat-saat ia menghabiskan waktu bersama Sri Krishna. (Ch 10, Bhagavatha Vahini)
-BABA
Wednesday, January 21, 2015
Thought for the Day - 21st January 2015 (Wednesday)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment