God permeates the entire universe. God is present in every human being, nay in every living being. The entire creation is the manifestation of Divinity. It is not enough to simply have a human body. As God is present everywhere, in every being, practising human values are considered to be so sacred and important. Hence, you must cultivate the human values of truth (Sathya), righteousness (Dharma), peace (Santhi), love (Prema) and non-violence (ahimsa). Never tell a lie under any circumstances. If you adhere to truth, righteousness will follow. Where truth and righteousness go together, there peace will be. Where there is peace, there will be love too. There can be no place for violence when there is love. First and foremost, one has to develop love. ‘Love is God, God is Love. Truth is God, God is Truth.’ Truth and Love are verily the embodiments of Divinity.
Tuhan meresapi seluruh alam semesta. Tuhan ada dalam setiap manusia, ada di setiap makhluk hidup. Seluruh ciptaan adalah manifestasi dari Tuhan. Tidaklah cukup hanya memiliki badan manusia. Sebagaimana Tuhan ada di mana-mana, di setiap makhluk, mempraktikkan nilai-nilai kemanusiaan dianggap sangat sakral dan penting. Oleh karena itu, engkau harus mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan yaitu kebenaran (Sathya), kebajikan (Dharma), kedamaian (Santhi), cinta-kasih (Prema) dan tanpa-kekerasan (ahimsa). Janganlah pernah berbohong dalam keadaan apapun. Jika engkau mematuhi kebenaran, maka kebajikan akan mengikuti. Dimana kebenaran dan kebajikan ada bersama-sama, maka akan ada kedamaian. Di mana ada kedamaian, akan ada cinta-kasih juga. Tidak ada tempat bagi kekerasan ketika ada cinta-kasih. Pertama dan terpenting, kita harus mengembangkan cinta-kasih. 'Cinta-kasih adalah Tuhan, Tuhan adalah cinta-kasih. Kebenaran adalah Tuhan, Tuhan adalah Kebenaran. " Kebenaran dan Cinta-kasih sesungguhnya adalah perwujudan Tuhan. (Divine Discourse, 25 December 2009)
-BABA
No comments:
Post a Comment