Monday, April 27, 2015

Thought for the Day - 27th April 2015 (Monday)

Scholars say, it is impossible to escape karma. What they say is true to a certain extent. Now, you may wonder if there is a way to escape from the consequences of karma. Yes, it is possible for everyone, if they ‘earn’ the grace of God. Once you deserve and receive God’s grace, you will not be affected by karmaphala (consequences of Karma). Hence, strive to earn divine grace. When you earn Divine grace, even if you have to experience the consequences of karma, you will not feel the pain. Consider the example of a bottle with medicine. The medicine will have an expiry date. After the expiry date, the medicine will lose its potency. Likewise, God’s grace will make the karmaphala ‘expire’, and nullify the effects of karma. The most important aspect here is to ‘deserve’ His Grace. You must cultivate necessary strength and willpower to deserve divine grace, and be free from the shackles of karma.
Para bijak mengatakan, tidak mungkin untuk melarikan diri dari karma. Apa yang mereka katakan itu benar sampai batas tertentu. Sekarang, engkau mungkin bertanya-tanya apakah ada cara untuk melarikan diri dari konsekuensi karma. Ya, itu adalah mungkin bagi semua orang, jika mereka ‘mendapatkan’ berkat Tuhan. Setelah engkau layak menerima berkat Tuhan, engkau tidak akan terpengaruh oleh karma phala (akibat dari Karma). Oleh karena itu, berusahalah untuk mendapatkan berkat Tuhan. Ketika engkau mendapatkan berkat Tuhan, bahkan jika engkau harus mengalami konsekuensi dari karma, engkau tidak akan merasakan penderitaan. Perhatikan contoh botol dengan obat. Obat ini akan memiliki tanggal kedaluwarsa. Setelah tanggal kadaluwarsa, obat akan kehilangan potensinya. Demikian juga, berkat Tuhan akan membuat karmaphala 'kadaluwarsa', dan membatalkan efek dari karma. Aspek yang paling penting di sini adalah 'layak mendapatkan' Berkat-Nya. Engkau harus menumbuhkan kekuatan dan kemauan yang diperlukan untuk layak menerima berkat Tuhan, dan bebas dari belenggu karma. [Divine Discourse, July 21 2005]


-BABA

No comments: