Tuesday, April 28, 2015

Thought for the Day - 28th April 2015 (Tuesday)


If the world is real, it must be cognized even during the stage of dreamless deep sleep, but we are not conscious of the world during sleep. Hence, the visible world is as unreal as the dream world. The Universe is a reflection of the Divine (Brahman). The sky might be reflected in a pot of toddy but that does not defile it. Similarly, in this vehicle called body, the Atma dwells pure and undefiled. The fruits of action, good or bad, adhere to the vehicle and not to the indweller. When such wisdom dawns, the dark shadows of the three types of Karma flee before it (The three being Sanchita - the entire accumulated Karma; Prarabdha - the Karma whose effects we undergo in the present and Aagami - the Karma we perform now whose results will be felt in the future). The suffering and travails of this world are illusory and transitory. Fix your mind firmly on this great fact and set out bravely on the path of spiritual practice, the practice of devotion.
Jika dunia itu nyata, harus tetap sadar bahkan selama tahap tidur nyenyak tanpa mimpi, tetapi kita tidak menyadari dunia saat tertidur. Oleh karena itu, dunia terlihat tidak nyata dalam mimpi. Alam semesta adalah refleksi dari Tuhan (Brahman). Langit mungkin tercermin dalam pot/wadah minuman keras tetapi tidak mencemarinya. Demikian pula, di dalam kendaraan yang disebut dengan badan, Atma murni dan tidak tercemar. Buah dari tindakan, baik atau buruk, patuh pada kendaraan dan tidak pada tempatnya bersemayam tersebut. Ketika kebijaksanaan menyingsing seperti itu, bayangan gelap dari tiga jenis Karma melarikan diri (tiga jenis karma tersebut adalah Sanchita - seluruh akumulasi Karma; pararabdha - karma yang efeknya kita jalani di masa sekarang dan Aagami - karma yang kita lakukan sekarang yang hasilnya akan dirasakan di masa depan). Penderitaan dan kerja keras dari dunia ini adalah ilusi dan sementara. Perbaiki pikiranmu dengan mantap pada fakta besar ini dan pergilah dengan berani di jalan praktik spiritual, praktik pengabdian [Prema Vahini, Ch. 25]


-BABA

No comments: