Love can be cultivated through two methods: Always consider the faults of others, however big, to be insignificant and negligible. Always consider your own faults, however insignificant and negligible, to be big, and feel sad and repentant. Through this path, you avoid developing bigger faults and defects and acquire the virtues of brotherliness and forbearance. Next, whatever you do, with yourself or with others, do it remembering that God is omnipresent. He sees and hears and knows all. Remember that God hears every word; discriminate between the true and the false and speak only the truth. Discriminate between right and wrong and do only the right. Endeavour every moment to be aware of the omnipotence of God. The body is the temple of the individual, so whatever happens in that temple is the concern of the individual. So too, the world is the body of the Lord, and all that happens in it, good or bad, is His concern.
Cinta-kasih dapat dikembangkan melalui dua metode: Selalu menganggap kesalahan orang lain, betapapun besarnya, sebagai kesalahan yang tidak berarti dan dapat diabaikan. Selalu menganggap kesalahanmu sendiri, walaupun tidak berarti dan dapat diabaikan, itu akan menjadi besar, dan engkau hendaknya merasa sedih dan menyesal. Melalui jalur ini, engkau menghindari mengembangkan cacat dan kesalahan yang besar dan memperoleh kebajikan persaudaraan dan kesabaran. Selanjutnya, apa pun yang engkau lakukan, dengan diri sendiri atau dengan orang lain, engkau hendaknya melakukannya dengan mengingat bahwa Tuhan ada di mana-mana. Dia melihat dan mendengar dan mengetahui semuanya. Ingatlah bahwa Tuhan mendengar setiap kata; membedakan antara yang benar dan yang palsu dan berbicara hanya kebenaran. Membedakan antara yang benar dan salah dan hanya melakukan yang benar. Setiap saat, engkau hendaknya berusaha keras untuk menyadari kemahakuasaan Tuhan. Badan ini adalah kuil individu, sehingga apapun yang terjadi pada kuil ini menjadi perhatian individu. Demikian juga, dunia adalah badan Tuhan, dan semua yang terjadi di dalamnya, baik atau buruk, adalah merupakan perhatian-Nya. (Prema Vahini, Ch 19)
-BABA
No comments:
Post a Comment