Students of today are blind to the goal of life. Some students do not even feel the pain of not knowing the purpose of life. Only one in a million or a crore strives to realise the essence of life. This striving is the stepping stone for the realisation of the purpose of life. Many people feel that the acquisition of food, clothing, shelter, wealth, conveniences, and comforts constitute the very purpose of life. Life remains a tragedy as long as one labours under this kind of delusion. The day one realises the purpose of life, one undergoes a total transformation, from vedana (agony) to nirvedana (freedom from pain). When one becomes conscious of light, acquires wisdom and realises the meaning of existence, one is transported from agony to ecstasy. Every bit of learning should be based on the foundation of ethical, righteous and spiritual principles. Education that is not founded on these will flounder to the ground and become useless.
Para pelajar hari ini adalah buta terhadap tujuan hidup. Beberapa pelajar bahkan tidak merasakan sakitnya karena tidak mengetahui tujuan dari hidup. Hanya satu dalam sejuta atau sepuluh juta yang berusaha untuk menyadari intisari dari kehidupan. Usaha ini adalah sebuah batu loncatan untuk penyadaran dari tujuan hidup. Banyak orang merasakan bahwa dengan mengumpulkan makanan, pakaian, tempat tinggal, kekayaan, kenyamanan, dan kesenangan merupakan tujuan penting dari kehidupan. Hidup akan tetap menjadi sebuah tragedi selama seseorang bekerja dibawah khayalan ini. Saat dimana seseorang menyadari tujuan hidup maka seseorang akan mengalami perubahan yang menyeluruh, mulai dari vedana (penderitaan) menuju pada nirvedana (bebas dari rasa sakit). Ketika seseorang menjadi sadar akan terang, mendapatkan kebijaksanaan dan menyadari makna dari keberadaannya maka ia akan dibawa dari penderitaan menuju pada kebahagiaan. Setiap bagian dari pembelajaran harus berdasarkan pada dasar-dasar etika, kebajikan, dan prinsip-prinsip spiritual. Pendidikan yang tidak berdasarkan pada bagian-bagian ini akan menggelepar di atas tanah dan menjadi tidak berguna. (Sutra Vahini, Ch 6)
-BABA
No comments:
Post a Comment