Some people hold the opinion that being employed is bondage, while sitting at home without any specific work is freedom! This is a sign of lack of intelligence. When employed in a job, one obeys their superiors. In the same way, being at home, can anyone escape the demands and compulsions of the family? Even when you are amidst your friends, can you avoid the necessity of acting according to their fancy? Hence, understand that all life is a prison; the differences are merely in the types of imprisonment! You will feel it this way as long as the attitude of identifying yourself with the body is there. On the other hand, the liberated ones will trample down their egoism, discriminate sensual pleasure from real happiness, and perform their duties. They will use duty (Karma) as an aid to help in the destruction of the ego. This is the path to freedom and happiness.
Beberapa orang menganggap bahwa dipekerjakan sama dengan perbudakan, sementara duduk di rumah tanpa melakukan pekerjaan tertentu adalah kebebasan! Inilah tanda kurangnya kecerdasan. Ketika dipekerjakan pada suatu pekerjaan, seseorang mematuhi atasan mereka. Dengan cara yang sama, ketika berada di rumah, dapatkah seseorang melarikan diri dari tuntutan dan dorongan dari keluarga? Bahkan ketika engkau berada di tengah-tengah teman-temanmu, dapatkah engkau menghindari tindakan sesuai dengan keinginan mereka? Oleh karena itu, pahamilah bahwa semua kehidupan adalah penjara; perbedaannya hanya pada jenis penjara! Engkau akan merasakan hal ini selama adanya sikap mengidentifikasi diri dengan badan. Di sisi lain, orang-orang yang dibebaskan akan mengabaikan egoisme mereka, diskriminasi kesenangan sensual dari kebahagiaan yang sesungguhnya, dan melakukan kewajiban mereka. Mereka akan menggunakan kewajiban (Karma) sebagai pertolongan untuk membantu dalam penghancuran ego. Inilah jalan menuju kebebasan dan kebahagiaan. (Dharma Vahini, Ch 2)
-BABA