Monday, September 14, 2015

Thought for the Day - 14th September 2015 (Monday)

For acquiring selfless love, the quality of kshama or forbearance is a vital necessity. (kshama is a word rich in meaning. Besides forbearance, it also implies extreme patience and an enormous capacity to forget as also forgive). Every individual must cultivate this noble quality. Kshama is not achieved by reading books or learnt from an instructor. Nor can it be received as a gift from someone else. This prime virtue of kshama can be acquired solely by self-effort, by facing squarely diverse problems and difficulties of various sorts, by going through anxieties and suffering as well as sorrow. In the absence of kshama, man becomes susceptible to all kinds of evil tendencies. Hatred and jealousy easily take root in a person lacking this virtue. Divinity is merely the combined manifestation of prema (love) and kshama.


Untuk bisa mendapatkan cinta kasih tanpa mementingkan diri sendiri, maka sifat dari kshama atau kesabaran, sangat penting diperlukan. Kshama adalah sebuah kata dengan kaya makna. Selain kesabaran, secara tidak langsung Kshama juga menyatakan  kesabaran yang sungguh luar biasa dan sebuah kapasitas yang sangat besar untuk melupakan dan juga memaafkan. Setiap individu harus meningkatkan sifat yang mulia ini. Kshama tidak dapat diperoleh hanya dengan membaca buku atau belajar dari seorang instruktur. Tidak juga bisa didapat sebagai pemberian dari orang lain. Sifat luhur yang utama dari kshama hanya dapat diraih dengan usaha sendiri dengan menghadapi berbagai jenis masalah dan kesulitan dengan jujur. Dengan tanpa adanya kshama, manusia menjadi rentan terhadap segala jenis kecenderungan jahat. Kebencian dan iri hati dengan mudah berakar pada mereka yang kurang adanya nilai mulia ini. Keillahian hanyalah perwujudan dari gabungan prema (cinta kasih) dan kshama. (Divine Discourse, 25-May-2000)

-BABA

No comments: