Easwara blessed Ganapathi saying, “I have many attributes, but not Your intelligence. Hence, before offering worship to Me, let all people worship You. This is the boon I confer on You.” Easwara is a parent who conferred such an honour of a higher status than His own on His son. Hence Ganapathi represents no commonplace principle. He is the embodiment of all potencies. He is the abode of every kind of intelligence. Nothing untoward can happen wherever He is present. Ganapathi occupies the position of one who is the source of all prosperity. Moreover, when He is invoked before any undertaking, there will be no impediments to its completion. People look upon the Vighneswara festival as some routine affair. But Vighneswara embodies all the forms and all the powers of all the deities. It is not enough to worship Him once a year. We must worship Him always.
Iswara memberkati Ganapathi dengan bersabda, "Aku memiliki banyak sifat namun tidak memiliki kecerdasan-Mu. Oleh karena itu, sebelum manusia memuja-Ku maka mereka harus memuja-Mu terlebih dahulu. Inilah berkah yang Aku berikan kepada-Mu." Karena Ganesha maka Iswara sebagai orang tua diberkati dengan kehormatan yang tinggi daripada milik-Nya. Oleh karena itu Ganapathi melambangkan prinsip yang luar biasa. Beliau adalah perwujudan dari semua potensi. Beliau adalah tempat bagi semua jenis kecerdasan. Tidak ada yang tidak baik yang dapat terjadi dimanapun Ganesha hadir. Ganapathi menempati posisi yang merupakan sumber dari segala kesejahteraan. Maka dari itu, ketika Ganesha dipuja sebelum melakukan kegiatan apapun juga maka tidak akan ada hambatan untuk penyelesaiannya. Orang-orang menganggap perayaan Ganesha Chaturthi adalah perayaan yang rutin saja. Namun Vighneswara mewujudkan semua bentuk dan semua kekuatan dari semua Dewa. Adalah tidak cukup hanya memuja-Nya setahun sekali saja. Kita harus selalu memuja-Nya. (Divine Discourse, 25-Aug-1998)
-BABA
No comments:
Post a Comment