Study of books alone will not enhance your capability; they will merely provide you with superficial or bookish knowledge. This obviously is not enough. Real capability and strength come by tapping the Inner Power latent in you. All that is outside is artificial. Real truth and power are both inside, in your heart. It is the heart that must be strengthened, but, unaware of this fact, people become furiously active in the external world, only to get lost there. There are many types of food catering to the needs of the gross body but what about food for the heart? That food can be obtained only when you turn your head toward God. You must understand the subtle linkages here – food, head, and God. Thus, along with the acquisition of worldly knowledge, you must also give importance to culture and refinement.
Hanya mempelajari buku saja tidak akan mempertinggi kemampuanmu; buku hanya menyediakanmu pengetahuan yang bersifat dangkal dan teoritis saja. Hal ini jelas tidak cukup. Kemampuan dan kekuatan yang sesungguhnya datang dengan menggunakan dengan sebaik-baiknya kekuatan yang ada di dalam dirimu. Semua yang ada di luar diri bersifat palsu. Kebenaran dan kekuatan yang sejati kedua-duanya ada di dalam diri yaitu di dalam hatimu. Adalah hati yang harus dikuatkan, namun tanpa disadari kenyataan ini, orang-orang menjadi sangat aktif di dunia luar dan akhirnya hanya membuat mereka menjadi tersesat di sana. Ada banyak jenis makanan untuk mencukupi kebutuhan dari badan namun bagaimana dengan makanan bagi hati? Makanan itu hanya dapat diperoleh hanya ketika engkau mengarahkan kepalamu kepada Tuhan. Engkau harus memahami hubungan halus yang ada di sini – makanan, kepala, dan Tuhan. Jadi, bersama dengan mendapatkan pengetahuan duniawi, engkau harus memberikan perhatian yang penting pada kebudayaan dan kehalusan budi bahasa. (Divine Discourse, 25-May-2000)
-BABA
No comments:
Post a Comment