Neither sorrow nor pleasure can ever be permanent for anyone. All that we do, good or bad, knowingly or unknowingly, will produce results. So it is necessary for us to do good so that the consequences will also be good. When a child is born out of a mother’s womb, the infant does not come out with a garland or a gold chain. However the child does come out with its invisible chain of ‘Karma’ – the result of all the actions (karma) that one has done in their previous births. But that ornament is invisible. To help us live this life well and in order to not have a chain of bad reactions around our neck when we are born in our next life, it is necessary for us to recognise, as a primary lesson, that we should do good deeds in our daily lives. Hence practice, ‘Do good, Be good, and See good.’ That alone will take you to God!
Bukan penderitaan dan juga kesenangan yang bersifat kekal bagi siapapun juga. Semua yang kita lakukan, baik atau buruk, secara sadar atau tidak sadar, akan menghasilkan sebuah akibat. Jadi sangat perlu bagi kita untuk melakukan yang baik sehingga akibatnya juga akan baik. Ketika seorang anak lahir dari rahim ibu, bayi tersebut tidak lahir dengan memakai sebuah kalung bunga atau kalung emas. Bagaimanapun juga anak itu lahir dengan kalung karma yang tidak terlihat – yaitu hasil dari semua perbuatan (karma) yang seseorang lakukan di kehidupannya yang lalu. Namun perhiasan itu adalah tidak terlihat. Untuk membantu kita hidup dalam kehidupan ini dengan baik dan dalam upaya untuk tidak memiliki kalung berupa reaksi yang buruk di sekitar leher kita ketika kita lahir di kehidupan yang akan datang, adalah perlu bagi kita untuk menyadarinya sebagai pelajaran yang pertama yaitu kita seharusnya melakukan perbuatan yang baik di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu jalankanlah, ‘berbuat yang baik, menjadi baik dan melihat yang baik.” Hanya inilah yang akan membawamu kepada Tuhan! (Divine Discourse, Summer Roses on Blue Mountains, 1976, Ch 8)
-BABA
No comments:
Post a Comment