Stick to your faith; do not change your loyalty as soon as something happens or someone whispers something. Do not pull down Sai Baba’s picture from the wall and hang some other picture there at the first disappointment you meet. Leave all to Him; let His Will be carried out — that should be your attitude. Unless you go through the rough and the smooth, how can you be hardened? Welcome the light and the shade, the sun and the rain. Do not think that only those who worship a picture or image with pompous paraphernalia are devotees. Whoever walks straight along the moral path, whoever acts as they speak and speaks as they have seen, whoever melts at another’s woe and exults at another’s joy — they are devotees, perhaps greater devotees.
Berpeganglah pada keyakinanmu; jangan merubah kesetiaanmu segera setelah sesuatu terjadi atau seseorang membisikkan sesuatu kepadamu. Jangan menurunkan gambar Sai Baba dari dinding dan menaruh gambar yang lainnya ketika saat pertama engkau mengalami rasa kecewa. Tinggalkan semuanya itu kepada-Nya; biarkan Beliau menyelesaikannya — itu yang seharusnya menjadi sikapmu. Jika tidak engkau melalui kesenangan dan kesedihan, bagaimana engkau dapat menjadi kuat? Sambutlah cahaya dan bayangannya, mentari dan hujan. Jangan berpikir bahwa hanya mereka yang memuja gambar dan photo dengan perhiasan yang megah adalah seorang bhakta. Siapapun yang melangkah lurus dalam jalan moral, siapapun yang bertindak sesuai dengan perkataannya dan berbicara seperti yang dilihatnya, siapapun yang luluh hatinya terhadap penderitaan yang lain dan bersuka ria terhadap suka cita yang lainnya— mereka adalah bhakta, bisa jadi bhakta yang paling agung. (Divine Discourse, Feb 26, 1961)
-BABA
No comments:
Post a Comment