You are afflicted with the disease which the Gita can cure, the disease of delusion (moha), which warps your sense of values, fogs your vision and distorts your outlook. But, to benefit from the medicines, you must have the sorrow (vishada) which Arjuna had, the dedication he offered, the detachment he developed and the concentration (ekagrata) he evinced. He was ready to go begging for his livelihood rather than enthrone himself as king after the killing of his kinsmen, teachers and elders. Have that keen yearning; then, the Gita can destroy attachment (moha) and liberate you. Discover for yourself your stage of spiritual development, to which class in the school you fit in. Then determine to proceed from that class to the next higher one. Strive your best and you will win the Grace of God. Do not bargain or despair. One step at a time is enough, provided it is towards the goal, not away from it.
Engkau dirundung dengan penyakit yang mana Gita dapat menyembuhkannya, penyakit khayalan (moha), yang menyesatkan kesadaran penilaianmu, mengaburkan penglihatanmu dan mengubah pandanganmu. Namun, untuk bisa mendapatkan manfaat dari obat-obatan maka engkau harus memiliki penderitaan (vishada) yang mana Arjuna miliki, dedikasi yang ia persembahkan, tanpa keterikatan yang ia kembangkan dan pemusatan perhatian (ekagrata) yang ia tunjukkan dengan jelas. Arjuna siap untuk pergi mengemis dan meminta-minta untuk hidupnya daripada menobatkan dirinya sebagai raja setelah membunuh kerabatnya, guru, dan orang yang lebih tua. Dengan memiliki kerinduan yang mendalam; kemudian, Gita dapat menghancurkan keterikatan (moha) dan membebaskanmu. Temukan bagi dirimu sendiri tingkatanmu untuk perkembangan spiritual, di kelas mana dalam sekolah engkau cocok berada. Kemudian milikilah kebulatan tekad untuk naik dari kelas itu ke kelas yang lebih tinggi. Berusahalah dengan giat dengan kemampuanmu yang terbaik dan engkau akan mendapatkan rahmat Tuhan. Jangan putus asa atau hilang harapan. Satu langkah pada waktu yang sama adalah cukup, asalkan langkah itu diarahkan pada tujuan dan buka menjauh dari tujuan. [Divine Discourse Feb 19, 1966]
-BABA
No comments:
Post a Comment