Monday, October 17, 2016

Thought for the Day - 17th October 2016 (Monday)

Each one of you have your own strength and weakness, foibles and fears, skills and handicaps, so, no one prescription can be suggested for all. You must proceed from where you are presently, at your own pace, according to your own inner light. But, as long as one has caught a glimpse of the Atmic Reality, of the source from which one has emerged and the goal into which one is to merge, the goal of the journey will be reached sooner or later. The fascination for the body and the senses which dominate it, and the world which feeds the senses as well as the enchantment for the vainglorious adventures in search of fame and fortune - all this will become meaningless and fade away once you receive a glimpse of that Atmic Reality either through grace or through a Guru or through some other means. One will then have instead of deha-bhranti (body attachment) which now torments him, the yearning to know and be established in the Dehi, the Divine Indweller.


Setiap orang darimu memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri, kekurangan dan ketakutan, keahlian dan ketidakmampuan, jadi tidak ada satupun yang dapat disarankan untuk semuanya. Engkau harus melangkah maju dari dimana engkau saat sekarang, dengan kecepatanmu sendiri, sesuai dengan cahaya batinmu di dalam. Namun, selama seseorang telah mendapatkan pandangan sekilas pada kenyataan Atma, yaitu sumber darimana seseorang muncul dan tujuan seseorang harus menyatu, maka tujuan dari perjalanan akan dapat diraih cepat atau lambat. Dayat tarik yang sangat kuat dari tubuh dan indra yang mendominasi perjalanan ini, dan dunia yang memberikan makanan pada indra dan juga pesona dari petualangan kesombongan dalam pencarian ketenaran dan kekayaan  - semuanya ini akan menjadi tidak ada artinya dan menghilang, sekali saat engkau menerima pandangan sekilas kenyataan Atma atau melalui rahmat atau melalui seorang guru atau melalui sarana yang lainnya. Seseorang kemudian bukan lagi memiliki deha-bhranti (keterikatan tubuh) yang sekarang menyiksanya namun kerinduan untuk mengetahui dan berada dalam Dehi, Tuhan yang bersemayam di dalam. (Divine Discourse, Mar 16, 1966)

-BABA

No comments: