Life is a game with fire; you must derive warmth without getting burnt. So you must constantly fight the inner battle to use the senses and the intellect wisely to secure liberation rather than get entangled in their wiles. Deepavali commemorates the victory of heavenly over hellish influences, of virtue over vice, as symbolised by the victory of Krishna over Narakasura. Your life in this world is a perpetual struggle with the down-dragging impulses and the raising impulses.The Narakasura within you can be destroyed by the constant dwelling of the mind on the Lord, as the Bhagavata relates. Only when the six foes within (lust, anger, greed, delusion, pride and jealousy), which drag you down are overpowered, the flame of wisdom can shine, clear and bright. To demonstrate this today, lamps (deepas) are lit in a row on every house.
Hidup adalah sebuah permainan dengan api; engkau harus bisa mendapatkan kehangatan tanpa menjadi terbakar. Jadi engkau harus secara terus-menerus bertarung di dalam diri untuk menggunakan indra dan kecerdasan dengan bijak agar mendapatkan kebebasan dan bukannya terjerat dalam tipu muslihat dari indra dan kecerdasan itu. Deepavali memperingati kemenangan yang sangat menyenangkan dari pengaruh yang jahat, kebajikan melawan sifat buruk, sebagai simbol kemenangan dari Sri Krishna melawan Narakasura. Hidupmu di dunia adalah perjuangan yang tidak ada hentinya melawan rangsangan yang menyeretmu ke bawah dan juga meningkatnya rangsangan. Narakasura di dalam dirimu dapat dihancurkan dengan secara terus menerus merenungkan Tuhan di dalam pikiran seperti yang diceritakan dalam Bhagavata. Hanya ketika keenam musuh di dalam diri (nafsu, amarah, ketamakan, kesombongan, dan iri hati), yang menyeretmu ke bawah dapat dikalahkan maka cahaya kebijaksanaan dapat bersinar dengan jelas dan terang. Untuk memperlihatkan hal itu saat sekarang maka lampu (deepa) dinyalakan berjejer di setiap rumah. (Divine Discourse, Nov 11, 1966)
-BABA
No comments:
Post a Comment