While Lord Krishna was growing up, one of the Gopalas would come up to Him and say, “Dear Krishna, please sing, sing to my heart’s content. Take the essence of the Vedas and pour it through your flute and play a beautiful song to mesmerise my heart.” The Gopalas regarded Lord Krishna as the ocean of love, and themselves as drops of water which have come out of this ocean of love. Their sole purpose was to take their own lives and merge it with the infinite ocean of love. So long as we hold a drop of water in the palm of our hand, it remains a drop of water; but if we take this drop of water and mix it with the ocean, the drop does not exist any more, as it loses its individuality and merges with the ocean. What better objective can there be in life beyond wanting to merge with the Lord?
Ketika Sri Krishna sedang tumbuh lebih dewasa, salah satu Gopala datang kepada Beliau dan berkata, “Krishna yang terkasih, tolong menyanyi dan nyanyikanlah pada isi dari hati hamba. Ambillah intisari dari Weda dan tuangkanlah melalui seruling-Mu dan mainkan sebuah lagu yang indah untuk menggelorakan hati hamba.” Para Gopala menganggap bahwa Sri Krishna adalah lautan kasih sayang dan mereka sendiri adalah tetesan air yang datang dari lautan kasih ini. Tujuan mereka satu-satunya adalah untuk membawa hidup mereka dan menyatu dengan lautan kasih yang tidak terhingga. Selama kita memegang tetesan air itu di dalam tangan kita maka ini akan tetap menjadi tetesan air; namun jika mencampurkan tetesan air ini ke dalam lautan maka tetesan air itu tidak ada lagi karena tetesan air itu sudah kehilangan kepribadiannya dan menyatu dengan lautan. Apa lagi tujuan yang lebih baik di dalam hidup selain menginginkan untuk menyatu dengan Tuhan? (Summer Roses on Blue Mountains, 1976, Ch 14)
-BABA
No comments:
Post a Comment