To light a lamp, you need four elements - a container, oil, wick and a match box. If any one of them are missing, you cannot light the lamp. This lit lamp can, however, remove only the external darkness. How do you remove the darkness within the heart? It can be removed only by the Light of Wisdom (Jnana Jyoti). How to light the spiritual light, the light of wisdom? It needs four elements too. Detachment (Vairagya) is the container. Devotion (Bhakti) is the oil. One-pointed concentration (Ekagrata) is the wick. Knowledge of the Supreme Truth (Jnana) is the match stick. Without all the four, the light of Spiritual Wisdom cannot be got. Of the four, the primary prerequisite is the spirit of renunciation (Vairagya). Detachment is absence of attachment to the body. The ego-feeling, which makes one think of ‘I’ all the time, should be given up. Without this detachment, knowledge of scriptures is of no avail.
Untuk menyalakan sebuah pelita, engkau memerlukan empat unsur – sebuah wadah, minyak, sumbu dan korek api. Jika salah satu dari keempat ini tidak ada maka engkau tidak bisa menyalakan pelita. Cahaya dari pelita ini hanya dapat menghilangkan kegelapan yang ada di luar diri. Bagaimana engkau menghilangkan kegelapan yang ada di dalam hati? Ini dapat dihilangkan hanya dengan menyalakan pelita kebijaksanaan (Jnana Jyoti). Bagaimana menyalakan pelita spiritual, pelita kebijaksanaan? Hal ini juga memerlukan empat unsur. Tanpa keterikatan (Vairagya) adalah sebagai wadah. Bhakti adalah sebagai minyaknya. Fokus pada satu titik (Ekagrata) adalah sumbunya. Pengetahuan tentang kebenaran yang tertinggi (Jnana) adalah korek apinya. Tanpa keempat ini maka tidak akan bisa menyalakan pelita spiritual. Diantara keempatnya, prasyarat pertama adalah semangat tanpa keterikatan (Vairagya). Tanpa keterikatan artinya tidak adanya keterikatan pada badan jasmani. Ego perasaan yang membuat seseorang berpikir ‘aku’ sepanjang waktu harus dilepaskan. Tanpa adanya unsur tanpa keterikatan maka pengetahuan naskah suci adalah tidak ada gunanya. (Divine Discourse, 9 Nov 1988)
-BABA
No comments:
Post a Comment