Lord Dakshinamurthy was walking along a wide seashore alone, immersed in deep meditation. He saw a dry little twig on the crest of a wave in the distance being passed on from one wave to another, from trough to crest, from crest to trough, until it was cast on the sands on the shore. He was astounded at the egoism of the Ocean that would not give asylum to even a tiny twig. Sensing His reaction, the Ocean declared, in words that He could understand, "Mine is neither egoism nor anger; it is only the duty of self-preservation. I should not allow the slightest blot to deface my grandeur. If I allow this twig to mar my splendour, it will be the first step in my downfall." Then, Dakshinamurthy smiled admiring the vigilance of the mighty Ocean. He pictured the incident as a great lesson in spiritual endeavour. The slightest twig of desire, if it falls on the mind, has to be immediately lifted out of the pure waters and thrown off. That was the lesson to be learnt.
Shri Dakshinamurthy sedang berjalan sendirian sepanjang bibir pantai yang luas, tenggelam dalam meditasi yang mendalam. Beliau melihat sebuah ranting kering di atas gelombang di kejauhan yang dihempas dari satu gelombang ke gelombang yang lainnya, dari puncak gelombang sampai pada dasar gelombang, dari dasar gelombang sampai puncak gelombang, sampai ranting kering itu terdampar di pasir di pesisir pantai. Beliau menjadi tercengang dengan egoisme dari lautan yang tidak memberikan perlindungan pada ranting kecil sekalipun. Merasakan reaksi dari Shri Dakshinamurty, lautan menyatakan dalam kata-kata yang Beliau dapat pahami, "aku bukanlah egois atau juga bukan marah; ini hanya kewajiban untuk menjaga diri sendiri. Lautan tidak akan mengizinkan sedikitpun noda mengotori keagunganku. Jika aku mengijinkan ranting ini mengotori kebesaranku, ini akan menjadi langkah awal kehancuranku." Kemudian Shri Dakshinamurthy tersenyum memuji kewaspadaan dari lautan yang luas ini. Beliau membayangkan kejadian tersebut sebagai pelajaran yang besar dalam usaha spiritual. Sekecil apapun ranting keinginan, jika jatuh pada pikiran maka harus dengan segera diangkat keluar dari air yang murni dan dibuang. Itu adalah pelajaran yang harus dipelajari. [Divine Discourse, Jun 26, 1969]
-BABA
No comments:
Post a Comment