The kind-hearted Governor, did not want Jesus to be awarded a death sentence. He lamented that a great and noble man was being crucified for no fault of His. He told Jesus, “You are a great man. These stone-hearted people are trying to kill You without any reason.” Jesus replied, “I am happy that at least you understand My goodness!” Finally before crucifixion His mother, Mary, came near Him and started shedding tears. Jesus consoled her saying, “Why do you cry, mother? The body is like a water bubble. Let them do whatever they wish with this body. Don’t think they are trying to kill Me. I have no death!” Mary then asked, “Are You not my son?” Jesus replied, “Of course! I am related to you physically as a son - but, ‘I am I’ only. You are all like children to Me. All of you are embodiments of Divine.” Thus, Jesus attained the highest level of spirituality, having gone through all tests. Jesus was not merely a human form. He was the Embodiment of Divine Self, verily.
Gubernur yang baik hati tidak menginginkan Jesus diberikan dengan hukuman mati. Dia meratapi bahwa seseorang yang sungguh mulia dan agung sedang disalib untuk sesuatu yang bukan kesalahan-Nya. Dia berkata kepada Jesus, “Engkau adalah orang yang mulia. Mereka yang keras hati seperti batu ini sedang mencoba membunuh-Mu tanpa adanya alasan apapun.” Jesus menjawab, “Aku senang bahwa setidaknya engkau mengerti kebaikan-Ku!” Akhirnya sebelum disalib, bunda Jesus yaitu Mary, datang mendekati-Nya dan mulai menangis. Jesus menenangkannya dengan berkata, “Mengapa engkau menangis, ibu? Tubuh jasmani adalah seperti gelembung air. Biarkan mereka melakukan apapun yang mereka ingin lakukan dengan tubuh ini. Jangan berpikir bahwa mereka sedang mencoba membunuh-Ku. Aku tidak memiliki kematian!” Mary kemudian bertanya, “Apakah Engkau bukan anakku?” Jesus menjawab, “Tentu saja! Aku terkait denganmu secara fisik sebagai seorang anak - namun, ‘Aku adalah Aku’. Kalian semuanya adalah seperti anak-anak bagi-Ku. Semuanya darimu adalah perwujudan ilahi.” Jadi, Jesus mencapai tingkat tertinggi dari spiritual, telah mengalami semua cobaan. Jesus bukanlah hanya wujud manusia. Jesus sesungguhnya adalah perwujudan diri yang sejati. (Divine Discourse, Dec 26, 2007)
-BABA