Never forget that any and every spiritual effort is of no avail if your heart is not pure! Look at the fish! Living as it does perpetually in water, has it got rid itself of its foul smell to any extent? No! Inclinations (vasanas) will not disappear as long as one’s heart is full of the illusion of egotism, even if one is immersed in many different heart-purifying spiritual disciplines. Light and darkness can never coexist at the same place and at the same time, right? Similarly, negative tendencies (vikaras) such as egoism, etc. cannot coexist in the same heart with that of pure virtues. One whose heart is ruled by the group of six passions can have only ego (ahamkara) as counselor (manthri)! Those people, who would like to get rid of the feeling of “I” and “mine”, must worship the Lord (Hari). They must become true spiritual aspirants, free from preferences, likes and dislikes.
Jangan pernah lupa bahwa setiap dan semua upaya spiritual tidak ada gunanya jika hatimu tidak murni! Lihatlah ikan! Hidup terus-menerus di dalam air, apakah ia menghilangkan bau amisnya pada batas tertentu? Tidak! Kecenderungan dalam hati (vasanas) tidak akan hilang selama hati seseorang dipenuhi dengan ilusi egoisme, walaupun ketika seseorang tenggelam dalam berbagai disiplin spiritual untuk memurnikan hati. Terang dan gelap tidak akan pernah bisa hidup bersatu di tempat yang sama dan pada saat yang sama, kan? Demikian pula, kecenderungan negatif (vikara) seperti egoisme, dll, tidak akan dapat hidup bersatu dalam hati yang sama dengan kebajikan. Seseorang yang hatinya diperintah oleh enam nafsu hanya dapat memiliki ego (ahamkara) sebagai penasihat (manthri)! Orang-orang itu, yang ingin menyingkirkan perasaan "aku" dan "milikku", harus menyembah Tuhan (Hari). Mereka harus menjadi peminat spiritual sejati, bebas dari preferensi, suka dan tidak suka. (Prema Vahini, Ch 43)
-BABA
No comments:
Post a Comment