Thursday, February 27, 2020

Thought for the Day - 25th February 2020 (Tuesday)

Simply because a devotee appears like the Lord (sarupya-mukti), we cannot assume that the devotee has the powers of creation, preservation and destruction that the Lord has. Only when all traces of differences disappear and unity is attained, the highest stage is reached. This is called union (sayujya). This comes only by divine grace. The devotee aspires for this mergence (aikya). One wishes to serve the Lord as one pleases and to experience the joy of the form that one has attributed to the Lord. But the Lord, out of His grace, gives the devotee not only existence with the Lord, witnessing always the glory of the Lord, and being suffused with God-consciousness but also union (sayujya)! The path of devotion (bhakti marga) results also in attainment of knowledge of Brahman (Brahma-jnana). Even if the devotee does not crave it, the Lord Himself vouchsafes it to the devotee. Union-with-God liberation (sayujya-mukti) is also referred to as absolute liberation (ekanta-mukti). 


Hanya karena seorang bhakta kelihatan seperti Tuhan (sarupya-mukti), kita tidak bisa berasumsi bahwa bhakta tersebut memiliki kekuatan mencipta, memelihara, dan melebur seperti yang Tuhan miliki. Hanya ketika semua jejak perbedaan-perbedaan itu lenyap dan kesatuan dicapai, maka tahapan yang tertinggi itu dapat diraih. Ini disebut dengan penyatuan (sayujya). Hal ini datang hanya dengan rahmat Tuhan. Bhakta berharap akan penyatuan ini (aikya). Seseorang yang ingin untuk melayani Tuhan seperti yang disukainya dan mengalami suka cita dari wujud yang seseorang telah dikaitkan dengan Tuhan. Namun Tuhan, karena rahmat-Nya memberikan bhakta tidak hanya keberadaan Tuhan, selalu menyaksikan kemuliaan Tuhan, dan diliputi dengan kesadaran Tuhan namun juga penyatuan (sayujya)! Jalan bhakti (bhakti marga) menghasilkan juga pencapaian pengetahuan Brahman (Brahma-Jnana). Bahkan jika bhakta tidak menginginkannya, Tuhan sendiri bersedia memberikannya kepada bhakta. Pembebasan dalam Penyatuan dengan Tuhan (sayujya-mukti) juga disebut sebagai pembebasan yang absolut (ekanta-mukti). (Prema Vahini, Ch 54)

-BABA

No comments: