Thursday, February 27, 2020

Thought for the Day - 26th February 2020 (Wednesday)

Welcome sorrow just as you welcome happiness. In fact the happiness that you derive out of pleasure is negligible compared to the happiness that results from difficulties. History is replete with examples of people who stand testimony to this fact. All noble and ideal people had to undergo ordeals before they experienced happiness. Na sukhath labbyathe sukham (happiness is not derived from happiness). It is derived from pain and suffering, but people want only happiness, not difficulties. This is quite contradictory to the principles of spirituality. People should understand this truth. People desire the fruits of meritorious deeds but do not perform any. Nobody wants the fruits of sinful actions, yet they indulge in them! Whatever you want to achieve, you can do so by proceeding along the right path. Do not go on the wrong path if you are not prepared to face the consequences of it. 


Sambutlah penderitaan seperti halnya engkau menyambut kebahagiaan. Sejatinya kebahagiaan yang engkau dapatkan dari kesenangan adalah tidak dapat dibandingkan dengan kebahagiaan yang didapatkan dari kesulitan. Sejarah penuh dengan teladan dari mereka yang memberikan kesaksian akan kenyataan ini. Semua orang-orang yang mulia dan ideal harus mengalami cobaan sebelum mereka mengalami kebahagiaan. Na sukhath labbyathe sukham (kebahagiaan bukan berasal dari kesenangan). Kebahagiaan didapat dari rasa sakit dan penderitaan, namun orang-orang hanya menginginkan kesenangan saja dan tidak dengan kesulitan. Hal ini sangat berbeda dengan prinsip spiritual. Manusia seharusnya memahami kebenaran ini. Orang-orang menginginkan buah dari perbuatan yang baik namun tidak melakukan perbuatan baik apapun. Tidak ada seorang pun yang menginginkan buah dari perbuatan berdosa, namun orang-orang masih menjalankan perbuatan dosa! Apapun yang engkau ingin capai, engkau dapat meraihnya dengan menempuh jalan yang benar. Jangan melangkah di jalan yang salah jika engkau tidak siap untuk menghadapi akibat dari perbuatan itu. (Divine Discourse, Nov 24, 1998)

-BABA

No comments: