Friday, February 7, 2020

Thought for the Day - 5th February 2020 (Wednesday)

Everything is suffused with love. So we can unhesitatingly declare that the Supreme Lord is the embodiment of love. In the entire creation, in all living things, love manifests itself in various forms. Though it is known under different names like love for offspring, affec¬tion, devotion to God, desire (vatsalya, anuraga, bhakti, ishtam) etc., according to the direction in which it is canalised, the nature of love does not change. Whatever be the form, the essence of love is unaltered. Based on this knowledge and experience, you must clearly conclude that the supreme Lord is the inner Atma of all created things (Sarva-bhootha-antar-atma). That which teaches the highest knowledge of this unity is known as nondualism (advaita); that which teaches the principle of the lover and the Loved, the individual (jiva) and the Brahman, is known as dualism (dvaita); that which teaches about all three - love, lover, and loved - or the nature (prakriti), jiva, and Brahman, is known as qualified nondualism (vishishta-advaita). But these three are one. 


Segala sesuatunya diliputi oleh kasih sayang. Jadi kita dapat menyatakan tanpa adanya keraguan bahwa Tuhan yang tertinggi adalah perwujudan dari kasih. Di dalam seluruh ciptaan, di dalam semua makhluk hidup, kasih mewujudkan dirinya dalam berbagai bentuk. Walaupun kasih dikenal dengan nama yang berbeda seperti sayang pada anak dan cucu, welas asih, bhakti kepada Tuhan, keinginan (vatsalya, anuraga, bhakti, ishtam) dsb, sesuai dengan arah dari kasih yang dituju namun kualitas alami dari kasih tidaklah berubah. Apapun bentuknya, intisari dari kasih adalah tidak berubah. Berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman ini, engkau harus dengan jelas menyimpulkan bahwa Tuhan tertinggi adalah Atma yang ada di dalam diri semua ciptaan (Sarva-bhootha-antar-atma). Ajaran yang mengajarkan pengetahuan tertinggi dari kesatuan ini dikenal sebagai tanpa dualitas (advaita); sedangkan yang mengajarkan prinsip dari yang mengasihi dan yang dikasihi, jiwa dalam setiap individu dan Brahman, dikenal sebagai dualitas (dvaita); sedangkan yang mengajarkan tentang ketiganya yaitu - kasih, yang mengasihi, yang yang dikasihi – atau alam (prakriti), jiva, dan Brahman, dikenal sebagai non dualitas (vishishta-advaita). Namun ketiganya ini adalah satu. (Prema Vahini, Ch 38)

-BABA

No comments: