Monday, January 27, 2025

Thought for the Day - 24th January 2025 (Friday)

You may not get a chance to partake in some gigantic scheme of service through which millions may be benefitted; you can lift a lame lamb over a stile, or lead a blind child across a busy road. That too is an act of worship! A copy of Gita may be available for twenty-five paise; a puerile novel may cost ten rupees. Which is more worthwhile? Which can transmute base metal into gold? Seva is more fruitful than japa, dhyana, yajna and yaga, which are usually recommended for spiritual aspirants. For, it serves two purposes: the extinction of the ego, and the attainment of ananda (bliss). When someone sitting near you is sunk in sorrow; can you be happy? No. It may be that a baby weeps within hearing, most pathetically. You will get tears in your eyes in sympathy. Why? There is an unseen bond between the two. Man alone has this quality of empathy; he alone can be happy when others are happy, and miserable when others are miserable. That is why he is the paragon of creation, the acme of animal advance. Man alone is capable of seva; that is his special glory, unique skill! 


- Divine Discourse, Mar 04, 1970

Speak soft and sweet; sympathise with suffering and loss and ignorance; try your best to apply the salve of soothing word and timely succour.


Engkau mungkin tidak mendapatkan sebuah kesempatan untuk ikut terlibat dalam beberapa skema pelayanan besar yang memberikan manfaat bagi jutaan orang; engkau dapat mengangkat seekor domba yang pincang melewati pagar, atau menuntun seorang anak buta menyebrangi jalan yang padat. Itu juga adalah sebuah bentuk ibadah! Sebuah salinan dari buku Bhagavad Gita tersedia hanya dengan harga 50 rupiah; sebuah novel picisan bisa berharga 2000 rupiah. Yang mana yang lebih bernilai? Yang mana dapat merubah logam dasar menjadi emas? Seva adalah lebih bermanfaat daripada japa, dhyana, yajna dan yaga, yang mana biasanya direkomendasikan bagi peminat spiritual. Karena, dengan seva memiliki dua tujuan: pertama adalah melenyapkan ego, dan kedua adalah mencapai kebahagiaan (ananda). Ketika seseorang yang sedang duduk dekatmu tenggelam dalam penderitaan; dapatkah engkau menjadi bahagia? Jawabannya adalah tidak. Mungkin ada seorang bayi yang sedang menangis dalam kepiluan di dekatmu. Mendengarnya engkau bisa terharu dan meneteskan air mata. Mengapa? Ada sebuah ikatan yang tidak terlihat diantara keduanya. Hanya manusia memiliki kualitas empati ini; seseorang bisa bahagia ketika orang lainnya juga bahagia, dan merasa sedih ketika orang lain menderita. Itulah sebabnya mengapa manusia adalah puncak dari cipataan, mahkota dari evolusi makhluk hidup. Hanya manusia yang mampu melakukan seva; itu adalah kemuliaan dan ketrampilan yang unik! 


- Divine Discourse, 04 Maret 1970

Berbicaralah dengan sopan dan lembut; berempatilah terhadap penderitaan dan kehilangan dan ketidaktahuan; cobalah dengan kemampuan terbaikmu untuk mengobati luka dengan perkataan yang menenangkan dan bantuan yang tepat waktu. 

No comments: